WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Jumat, 23 November 2018

SELAMAT MEMPERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD SAW, DRS. TARU SASMITA CALEG DPRD SURABAYA



SELAMAT MEMPERINGATI MAULUD NABI MUHAMMAD SAW, DRS. TARU SASMITA CALEG DPRD SURABAYA
Peringatan Maulid Nabi pertama kali dilakukan oleh Raja Irbil (wilayah Irak sekarang), bernama Muzhaffaruddin Al-Kaukabri, pada awal abad ke 7 Hijriyah. Ibn Katsir dalam kitab Tarikh berkata:
Sultan Muzhaffar mengadakan peringatan Maulid Nabi pada bulan Rabi'ul Awal. Dia merayakannya secara besar-besaran. Dia adalah seorang yang berani, pahlawan, alim dan seorang yang adil – semoga Allah merahmatinya.
Dijelaskan oleh Sibth (cucu) Ibn Al-Jauzi bahwa dalam peringatan tersebut, Sultan Al-Muzhaffar mengundang seluruh rakyatnya dan seluruh ulama dari berbagai disiplin ilmu, baik ulama dalam bidang ilmu Fiqh, ulama Hadits, ulama dalam bidang ilmu kalam, ulama usul, para ahli tasawuf, dan lainnya. Sejak tiga hari, sebelum hari pelaksanaan Maulid Nabi, dia telah melakukan berbagai persiapan. Ribuan kambing dan unta disembelih untuk hidangan para hadirin yang akan hadir dalam perayaan Maulid Nabi tersebut. Segenap para ulama saat itu membenarkan dan menyetujui apa yang dilakukan oleh Sultan Al-Muzhaffar tersebut. Mereka semua berpandangan dan menganggap baik perayaan Maulid Nabi yang digelar untuk pertama kalinya itu.
Masyarakat Muslim di Indonesia umumnya menyambut Maulid Nabi dengan mengadakan perayaan-perayaan keagamaan seperti pembacaan shalawat nabi, pembacaan syair Barzanji dan pengajian. Menurut penanggalan Jawa, bulan Rabiul Awaldisebut bulan Mulud, dan acara Muludan juga dirayakan dengan perayaan dan permainan gamelan Sekaten. Adapun pawai endhog-endhogan yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa-Using di Banyuwangi, Jawa Timur.


IBU ARISAN RT 04 RW X KALIDAMI MOJO, DUKUNG CALEG DRS.TARU SASMITA NO SATU

drs. Taru Sasmita caleg dapil 1 DPRD Surabaya



IBU ARISAN RT 04 RW X KALIDAMI MOJO, DUKUNG CALEG DRS.TARU SASMITA

Dalam dunia politik, rakyat harus berperan aktif untuk menentukan pilihan caleg atau cawapres. Suara rakyat sangat penting untuk menentukan arah kebijakan politik suatu Negara. Kalau salah memilih maka efeknya lima tahun mendatang.

Ibu-ibu yang bergabung dalam arisan RT 04 RW X Kalidami mojo menyatakan dukungan pada Bpk.Drs.Taru Sasmita caleg dapil 1 Surabaya PDIP. Dengan dukungan ini diharapkan di masa dating ada energy yang positif demi kemajuan bersama.









Senin, 19 November 2018

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI HOTEL SINGGASANA SURABAYA, SABTU 17 NOPEMBER 2018





KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN DI HOTEL SINGGASANA SURABAYA, SABTU 17 NOPEMBER 2018

Tahun ini musim hujan di Indonesia mengalami pergeseran cuaca. Musim kemarau lebih panjang dari biasanya. Ada di daerah lain yang mengalami kebanjiran dan ada daerah yang belum didatangi hujan. Surabaya mengalami cuaca yang panas sekali dan jarang hujan.
Namun apabila mengadakan acara di luar ruangan di bulan nopember tentu ada kekuatiran. Bagaimana acara berlangsung dengan meriah tiba-tiba hujan turun dengan deras. Untuk mengatasi hal tersebut, tentu pihak event organizer meminta bantuan seorang pawang hujan.

Hotel Singgasana merupakan hotel yang berkonsep landscape dan beralamat di daerah gunungsari yang didalamnya banyak didominasi unsur tanaman dan air sehingga suasana menjadi adem. Di tengah bangunan ada kolam renang anak dan dewasa. Suasana ini sangat cocok untuk digelar pesta pernikahan. Mempelai putri, mbak Hanum sangat cocok dengan suasana di hotel ini sehingga memutuskan menggelar resepsi pernikahan di hotel tersebut. 

Acara ditentukan hari Sabtu, 17 Nopember 2018 jam 16.00 WIB sampai jam 21.00 WIB.
Perkiraan cuaca di Surabaya menunjukkan cuaca cerah, Gresik cuaca cerah dan Sidoarjo cerah. Dan pada hari yang sama, Ki Joko Sapujagad, saudara perguruan Ki Sapujagad Tirtamaya juga memawangi hujan di Bekasi, Jawa Barat waktu jam 16.00 WIB sampai jam 21.00 WIB. Bekasi merupakan daerah yang curah hujannya tinggi.

Di lokasi hotel Singgasana cuaca cerah, baru pada jam 20.00 WIB ada pergerakan awan dari barat. Dengan perlahan awan berkumpul di atas lokasi acara. Peristiwa ini tentu tak terduga sehingga ki sapujagad berusaha mengatasi hal tersebut. Awan tiba terbuka dan berlubang membentuk lingkaran sehingga bulan kelihatan namun hal itu tidak berlangsung lama awan menutup kembali. Apabila awan sudah menyatu merupakan tanda akan hujan turun. Ternyata hal ini merupakan kiriman dari Bekasi Jawa Barat. Ki Joko membuang awan hitam ke timur menuju Madura melewati Surabaya.

Dengan berupa keras dan berdoa kepada Allah, hujan dapat ditahan sampai pukul 21.00 WIB. Dan tepat pukul 21.00 WIB hujan pun turun dengan deras dan acara pernikahan pun berhasil sukses. Demikan juga acara ki Joko di Bekasi juga sukses.

Akhirnya tim Sapujagad mengucapkan selamat atas pernikahan Hanum Mahfiati dan Andesit Krisna Aditya. Semoga dapat membentuk keluarga yang sakinah, marwadah dan marwonah.













Jumat, 02 November 2018

TARU SASMITA DAN BAMBANG DH KAWAL KELANJUTAN PENDIDIKAN BUNDA PAUD.



TARU SASMITA DAN BAMBANG DH KAWAL KELANJUTAN PENDIDIKAN BUNDA PAUD.

SURABAYA – Taru Sasmita, calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Surabaya, dari PDI Perjuangan, daerah pemilihan (Dapil) 1, nomor urut 1, menaruh perhatian besar pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Masih banyak lembaga PAUD di Kota Pahlawan yang menghadapi keterbatasan sarana prasarana (Sarpras), juga tingkat pendidikan pengasuh (bunda).
“Masih banyak bangunan sekolah PAUD yang kondisinya serba terbatas. Ini karena ada yang memanfaatkan Balai Rukun Warga (RW). Pemkot sendiri tidak bisa merenovasi atau meningkatkan kapasitas bangunan lantaran terganjal legalitas lahan tempat berdirinya Balai RW. Syarat pemkot bisa membangun, lahannya wajib bersertifikat. Faktanya, banyak lahan fasilitas umum (Fasum) belum didukung sertifikat.
“Fakta ini kami dengar langsung dari bunda dan orang tua yang anaknya sekolah di PAUD. Sejumlah lembaga PAUD sempat saya datangi, ini juga untuk melihat langsung proses pendidikan anak usia dini serta menangkap harapan orang tua, anak, dan bunda PAUD,” papar Taru, Minggu (21/10/2018).
Masalah lain yang ditemui selama Taru turun dan menyambangi sekolah PAUD adalah bunda PAUD banyak yang belum memiliki latar belakang pendidikan sarjana strata 1 (S1). Bunda PAUD yang ada sekarang bersifat relawan sehingga latar pendidikannya kurang diperhatikan. Bahkan ada yang sebatas lulusan SMP.
“Ke depan jenjang pendidikan Bunda PAUD perlu ditingkatkan. Bunda PAUD yang usianya masih muda bisa dikuliahkan dengan pembiayaan pemkot. Selama ini sudah jalan, cuma kuotanya belum banyak,” papar Taru.
Sesuai aturan yang ada, kata Taru, Bunda PAUD harus berlatar belakang pendidikan S1. “Pemkot harus menambah jumlah universitas yang diajak kerjasama dalam kelanjutan pendidikan para Bunda PAUD,” pesannya.
Sementara itu, caleg DPR RI, dari PDI Perjuangan, dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo), nomor urut 1, Bambang Dwi Hartono, mengatakan semasa dirinya menjadi wali kota Surabaya sudah menanamkan dasar memberikan beasiswa pendidikan S1 bagi Bunda PAUD di Surabaya. Ketika itu Bunda PAUD yang usianya sudah sepuh diberi kesempatan kuliah singkat 6 bulan, dan yang masih muda berkesempatan kuliah S1.
“Ketika menjawab wali kota Surabaya, saya yang pertama merealisasikan pemberian insentif bagi Bunda PAUD, guru mengaji dan guru sekolah minggu. Ini karena pertimbangan orang tua membayar guru les anaknya. Guru ngaji, guru sekolah minggu dan Bunda PAUD harus dapat ini (insentif),” tutup Bambang DH, sapaannya. (ayi)