Perjalanan widya swara dalam memperkenalkan karya lagu seperti filosofi air, mengalir begitu saja. Sebelumnya tidak ada dalam angan-angan untuk menjadi guru karena sebelumnya widya swara berprofesi wiraswasta. Kisah berawal dari bapak Aris Susanto yang menawari pekerjaan sebagai seorang guru kesenian di SMP Dhaniswara Surabaya tahun 2006. Semula widya swara ragu menerima tawaran tersebut karena ia tidak mempunyai dasar pendidikan sebagai guru. Namun dorongan hati menjadi guru begitu kuat sekali. Hal ini mungkin widya swara telah berhasil menulis buku dan lagu yang merupakan karunia yang dilimpahkan oleh Tuhan. Selama ini lagu untuk anak seakan-akan tenggelam di blantika musik Indonesia. Sebetulnya keadaan ini tidak adil bagi anak-anak. Mereka seharusnya diberikan banyak lagu untuk menjadi pilihan sesuai jiwa mereka. Selama ini mereka terpengaruh oleh lagu-lagu orang dewasa seperti lagu yang berlirik cinta, patah hati dan selingkuh. Semua itu tidak baik bagi perkembangan jiwa anak-anak. Ini adalah tanggung jawab moral bersama seperti pemerintah, dunia pendidikan, industri musik dan masyarakat untuk bersatu menjadikan generasi bangsa yang jauh lebih baik dan bermoral.DEMO LAGU KARYA WIDYA SWARA : Klik www.pasarmusik.com
Video klip lagu anak Indonesia :
- Menanam jagung
- Cicak di dinding
- Burung kakak tua
- Naik kereta api
- Potong bebek angsa
- Anak gembala (Tasya)
- Jangan takut gelap (Tasya)
- Hujan rintik (Tasya)
- Rasa sayange
- Bunda (Melly Goeslaw)
- Superman (The Lucky laki)