WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Kamis, 13 Mei 2010

NASIB GURU HARUS LEBIH BAIK

JAKARTA - Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh angkat bicara soal desakan para guru terkait penghapusan Ditjen Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (PMPTK).Nuh membantah tudingan bahwa penghapusan Ditjen ini untuk menurunkan mutu para guru. “Ini kan keluarga Diknas juga, mereka guru intinya. Enggak mungkin Diknas tidak memperhatikan karir, nasib guru, dan lainnya, itu tidak mungkin. Kan sudah ada dalam undang-undang dan peraturan-peraturan lainnya,'' terang M Nuh di kantornya, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Selatan, (12/5/2010). Mantan Menkominfo ini menjelaskan, penghapusan Ditjen PMPTK akan lebih difokuskan fokus pada peningkatan mutu dan kualitas guru karena nantinya akan ada penanggung jawab masing-masing. “Justru kita distribut beban yang tadinya bertumpu di satu titik, kita bagi dan diintegrasikan karena yang direkstrukturisai bukan hanya PMPTK tapi juga MPDM (manajemen Pendidkan Dasar Menengah). Ditjen Pendidikan menengah untuk SMK dan SMA. Nah guru-guru ini yang nanti akan terintegrasi, karena untuk peningkatan fasilitas kita harus mengkoordinasikan dua Ditjen,” jelas mantan rektor Universitas Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya itu. Alasan lain, kata dia, penghapusan ini diambil karena jumlah tenaga pengajar di Indonesia cukup banyak sehingga perlu dipilah sesuai dengan jenjang pendidikan dan sekolah tempat dimana mereka mengajar. “Guru kita itu ada 2,6 juta orang. kita akan bagi-bagi mana yang sudah selesai kualifikasi dan yang belum (ya) diselesaikan. Ke depannya kita akan bentuk pengawas kepala sekolah, dan nanti akan ada Ditjen sendiri,” jelasnya. Dengan langkah ini, Nuh berharap, tidak ada lagi penumpukan tanggung jawab hanya pada Ditjen PMPTK melainkan sudah didistribusikan sesuai dengan spesialisasi masing-masing sekolah dan tenaga penganjar. “Ibarat jalan Tol dulu hanya dibuka satu pintu sehingga jalurnya menumpuk, sekarang kan dibuat banyak pintu sehinga jalurnya tidak menumpuk,” jelasnya

TOKEK TERMAHAL DI DUNIA

NUNUKAN, KOMPAS.com — Luar biasa! Seekor tokek raksasa seberat 64 kilogram yang ditemukan di perbatasan Nunukan-Malaysia di Kalakbakan akhirnya terjual 64 juta ringgit Malaysia atau setara Rp 179,2 miliar (kurs Rp 2.800). "Tokeknya sudah dijual dengan harga RM 1 juta per kilogramnya," kata Arbin, yang sempat mengabadikan gambar tokek tersebut saat dihubungi melalui telepon selulernya di Malaysia. Sejak Harian Tribun Kaltim (Kompas Gramedia Grup) memberitakan penemuan tokek itu, telepon di kantor redaksi ataupun wartawan secara bergantian dihubungi para pengusaha yang mengaku ingin membeli tokek tersebut. Karena itulah, wartawan Tribun Kaltim di Nunukan menghubungi Arbin yang berada di Tawau, Malaysia, untuk melihat kembali tokek yang berada di Kalakbakan itu. Setelah dicek lagi ternyata sudah dibeli oleh orang Indonesia. "Tokeknya dibeli orang Indonesia kemudian dibawa keluar negeri, kalau tidak salah ke China," kata Arbin. Walau sudah terjual, masih banyak penelepon yang mengejar pembeli tokek tersebut untuk dibeli lagi dengan harga yang lebih mahal. Tidak banyak informasi yang didapatkan Arbin mengenai transaksi tersebut sebab sang pemilik tokek juga sudah berangkat ke Kuala Lumpur. "Saya sudah mencoba mencari informasi siapa yang membeli, namun tidak ada yang tahu. Orang-orang sana cuma menyebutkan ada orang dari Indonesia yang membeli," ujarnya.