WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Rabu, 21 Oktober 2009

POWER METAL BAND

Lebih dari lima belas tahun adalah sebuah perjalanan cukup panjang bagi sebuah grup rock macam Power Metal yang mampu bertahan dan tetap eksis. Tak bedanya dengan kebanyakan grup band lainnya, dalam perjalanannya kelompok musik ini juga mengalami gelombang pasang-surut. Di tengah popularitas dan kharismanya sebagai band heavy metal, ternyata grup ini sering diguncang oleh persoalan yang terjadi dalam intern tubuh mereka, seperti sering terjadinya pergantian personel. Bahkan hampir tiga tahun belakangan ini grup band ini gaungnya kurang terdengar lagi. Sampai akhirnya muncul spekulasi bahwa grup ini sudah bubar.
Ternyata spekulasi berita itu tidak benar adanya. Power Metal tidak bubar, dan masih tetap eksis. Cuma sempat vakum saja. Setelah cukup lama vakum, grup rock asal Surabaya ini mencoba kembali eksis di blantika musik rock Indonesia. Justru di tengah kevakuman itu dimanfaatkan mereka mempersiapkan album baru. Dengan dirilisnya album berjudul Topeng-Topeng Murka (2002), sekaligus menjadi jawaban bahwa Power Metal masih eksis, dan tetap solid. Bagaimana perkembangan Power Metal itu sendiri memang tidak lepas dari dinamika yang ikut mewarnai perjalanan karier grup mantan juara Festival Rock se-Indonesia V versi Log Zhelebour, tahun 1989. Grup band yang awal berdirinya bernama Power, sejak September 1987 berubah nama jadi Power Metal, dengan formasi Pungky Deaz (vokal), Ipunk (gitar), Hendrix Sanada (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram). Sesuai namanya Power Metal, perubahan nama ini sekaligus untuk memproklamirkan diri jadi band rock beraliran heavy metal. Sebelum menjelajahi dunia rekaman, dalam aksi panggungnya grup ini sering membawakan lagu-lagunya Metallica, Anthrax, Helloween, Loudness atau Yngwie J. Malmsteen. Belum genap setahun dibentuk, grup band ini sudah menunjukan prestasi cukup membanggakan, antara lain dengan keherhasilannya menyabet juara pertama Festival Rock Remaja se-Jawa Timur di Lumajang (1987). Disusul tahun berikutnya meningkat jadi juara pertama Festival Rock se-Jawa di Kediri (1988). Prestasi ini dianggap belum cukup, masih ada satu event festival yang jadi targetnya, yaitu Festival Rock se-Indonesia - nya Log Zhelebour. “Itu salah satu jadi obsesi kita,” kenang Raymond, soal keberhasilan Power Metal menjuarai Festival Rock se-Indonesia V (1989) Selain jadi juaranya, Hendrix Sanada juga terpilih sebagai the best bassist. “Sekali ikut langsung jadi juara,” kata Raymond dengan bangga. "Waktu itu kita sama sekali tidak menyangka bisa jadi juaranya," tambah Ipunk. Grup band yang dianggap rival terberatnya saat itu adalah Andromedha (Surabaya), Kaisar (Solo) dan Roxx (Jakarta). Kemenangannya ini sekaligus menjadi awal perjalanan karier Power Metal menembus dunia rekaman. Sebagai promotor merangkap produser, Log Zhelebour memang belum menjanjikan grup band juara pertama Festival Rock se-Indonesia langsung teken kontrak rekaman album. Baru sebatas direkam di album kompilasi 10 Finalis Festival Rock se-Indonesia V. Sementara juara pertamanya dijanjikan ikut tur 10 kota. Kebetulan waktu itu Log mempersiapkan pagelaran Tur Rakasasa God Bless (1990). Selain Power Metal, tur God Bless ini juga didampingi Elpamas dan Mel Shandy. Di tengah persiapan tur, Power Metal diguncang hengkangnya Pungky, lalu diikuti Hendrix Sanada. Jelas ini membuat sisa personelnya kalang-kabut mencari vokalis dan pemain bas, pengganti Pungky dan Hendrix. “Kita langsung melirik Arul, vokalis Big Boys dari Banjarmasin,” kata Raymond. Akhirnya Arul yang pernah dinobatkan sebagai the best vocalist di Festival Rock se-Indonesia V imenggantikan posisi Pungky.Tinggal pemain basnya, belum dapat. Sementara belum dapat pemain tetap, akhirnya pakai additional musician, diantaranya ada nama Roy Oracle dan Didiet Shaksana. Usai mengikuti tur, akhirnya tawaran rekaman datang dari Log Zhelebour. Selama persiapan bikin album Arul dkk dikarantina di sebuah vila di daerah Malang – Jawa Timur. “Hampir sebulan kita dikarantina untuk bikin lagu,” kenang vokalis Power Metal. Begitu materi lagu sudah siap, mereka kembali kelimpungan siapa jadi pemain basnya. Sementara mereka harus secepatnya masuk studio. Akhirnya digaet Prass Haddy, pemain bas di band Pelni. Karena terikat dengan pekerjaan, posisinya membantu sebatas rekaman sampai album keluar. Dengan persiapan cukup matang, proses rekaman mereka berjalan mulus. Dengan formasi Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Prass Haddy (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Mugix Adam (dram), Power Metal berhasil merampungkan album perdananya diberi judul Power One (1991), yang dirilis dibawah bendera Logiss Records. Lewat debut albumnya ini, Power Metal langsung melesat ke putaran orbit grup rock papan atas yang mulai diperhitungkan. Setidaknya popularitas Power Metal sudah sejajar dengan band seniornya alumni Festival Rock se-Indonesia, seperti Elpamas dan Grass Rock. Dan album Power One ini mendapat sambutan menggembirakan dari rockers mania. Album ini sendiri melahirkan sejumlah hits, diantaranya Angkara, Satu Jiwa, Pengakuan dan Bayangan Dirimu. Di samping dua lagu lainnya, yakni Malapetaka dan Cita Yang Tersita. Kesuksesan album ini juga diikuti dengan terpilihnya Power Metal meraih penghargaan sebagai Pendatang Baru Terbaik di ajang BASF Awards 1991. Angka penjualan kaset album Power One sendiri waktu itu laku di atas 300 ribu copies. Sebuah angka penjualan yang cukup fantastik untuk sebuah grup rock beraliran heavy metal. Sementara grup rock yang bisa menembus angka itu baru God Bless, lewat album Semut Hitam (1989). Power Metal kembali menanda-tangani kontrak album kedua. Di tengah persiapan album kedua, Ipunk mengundurkan diri, dan posisinya digantikan Lucky Setyo W, gitaris Andromedha Rock Band yang juga The best guitaris di Festival Rock se-Indonesia V. Akhirnya mereka berhasil merampungkan album kedua berjudul Power Demons (1993), yang kemudian disusul album lainnya, Serigala (1995), dan Pesta Dansa (1996). Lagi-lagi di tengah persiapan penggarapan album berikutnya, terjadi masalah dalam intern tubuh Power Metal, yang berakhir dengan mundurnya Raymond dan Mugix. Sementara itu Power Metal harus dikejar target menyiapkan album baru lagi. Untuk mengisi kekosongan itu, akhirnya ditariklah Ekko Dinaya (dram) dan James Ireng (kibor). Dengan sekuat tenaga dan segala kemampuan Lucky cs mencoba mempertahankan kharisma Power Metal dengan merilis album Peace,Love & War (1999). Meski dari segi musikalitas materi album ini cukup bagus. Tapi sayangnya album ini lagi-lagi kurang mujur di pasaran. Tak lama setelah album rilis album ini, Power Metal pelan-pelan menghilang dari hingar-bingarnya panggung musik rock. Tak heran bila di tengah kevakuman itu muncul berita spekulatif bahwa grup ini bubar. Sampai akhirnya muncul inisiatif dari owner Power Metal yaitu dengan memanggil kembali Raymond untuk diajak membenahi lagi Power Metal. Antara lain dengan mengajak Ipunk kembali gabung di Power Metal, menggantikan posisi Lucky Setyo W yang mengundurkan diri. Kesempatan ini kemudian dimanfaatkan untuk melakukan konsolidasi guna menemukan formula musik Power Metal yang disiapkan di album barunya nanti. “Yang pasti, aku dengan personel yang lain punya keinginan sama untuk mengangkat kembali kharisma Power Metal. Itu yang jadi obsesi kita semua,” lanjut Raymond. Setelah melalui proses yang cukup panjang akhirnya Power Metal merampungkan album ke-7, Topeng-Topeng Murka, yang proses rekamannya sampai mixing-nya dilakukan di Studio Natural– Surabaya. Sedang proses mastering-nya dikerjakan di Studio 301, Sydney – Australia. Proses penggarapan album ini memang butuh waktu cukup lama, hampir 2 tahun. Meski sering mengalami pergantian personel, ternyata tidak mengurangi kesolidan Power Metal yang kini diperkuat Arul Efansyah (vokal), Ipunk (gitar), Endro (bas), Raymond Ariasz (kibor), dan Eko Dinoyo (dram) untuk tetap eksis. "Ini adalah formasi tersolid," kata Ipunk dan Raymond hampir bersamaan, mengomentari formasi baru Power Metal yang dikatakan sudah siap tempur ini. Selain gabungnya lagi orang-orang lama, seperti Raymond dan Ipunk, formasi baru Power Metal juga diperkuat wajah baru, Endro, mantan pencabik bas Red Spider. Disamping Ekko Dinaya, mantan dramer Eclips yang sudah gabung duluan di album Peace, Love & War. Dengan formasi barunya ini Power Metal siap menggebrak kembali panggung musik rock heavy metal.Awal Agustus lalu, grup rock pernah mendamping Sepultura (1992) dan Helloween (2004).

Video klip Power Metal :

Selasa, 20 Oktober 2009

EUROPE BAND

Europe adalah grup musik hard rock terkenal asal Swedia yang meraih popularitas tinggi di era 1980an sampai dengan awal dekade 1990. Awalnya grup ini beraliran progressive metal. Namun setelah menambahkan unsur keyboards di dalam musiknya, Europe mulai mendunia. Lagu "The Final Countdown" yang sangat didominasi riff keyboards adalah lagu yang melesatkan Europe sebagai salah satu band hard rock papan atas dunia. Sejak didirikan tahun 1979, Europe berhasil menjual lebih dari 20 juta rekaman di seluruh dunia. Setelah sempat memutuskan untuk istirahat sekitar tahun 1993, akhirnya Europe kembali ke blantika rock dunia pada tahun 2003 dan masih eksis hingga sekarang. Grup ini dibentuk tahun 1979 di Upplands Väsby, Stockholm, Swedia oleh vokalis Joey Tempest, gitaris John Norum, bassis Peter Olsson, dan drummer Tony Reno dengan nama Force. Setelah memenangkan kontes musik tingkat nasional, mereka mengganti nama menjadi Europe. Pada tahun 1981, bassis Peter Olsson keluar dan diganti John Leven. Tahun 1985 drummer Tony Reno digantikan Ian Haugland eks drummer grup Trilogy. Pemain keyboards Mic Michaeli juga direkrut untuk memperkuat formasi band. Dua album pertamanya diedarkan terbatas di tahun 1982 dan 1984, Europe dan Wings of Tomorrow. Keduanya mendapat sambutan cukup baik di Jepang dan Skandinavia. Europe mendunia dan mencapai popularitas tinggi di tahun 1986 melalui album ketiga The Final Countdown. Album ini menghasilkan hit fenomenal "The Final Countdown" yang merajai tangga lagu nomor 1 di 26 negara.[rujukan?] Singelnya terjual sekitar 8 juta kopi. Albumnya sendiri terjual sekitar 6,5 juta kopi. Lagu lain di album ini seperti "Carrie", "Rock The Night", dan "Cherokee" melejit menjadi hit dunia. Akhir 1986 gitaris John Norum keluar karena perbedaan pandangan dengan personel lain dalam arah musik Europe. Kee Marcello, gitaris band glam rock Easy Action, masuk dan menggantikan John Norum pada saat Europe sedang sibuk menggelar tur. Tahun 1988, Europe merilis album keempat Out of This World yang menelurkan hit Superstitious. Meskipun tidak se-fenomenal album sebelumnya, Out of This World masih sanggup meraih beberapa platinum. Setelah itu, Europe sukses menggelar tur dunia. Tahun 1991 Europe merilis album kelima, Prisoners in Paradise. Dibandingkan dengan kesuksesan dua album multiplatinum sebelumnya, album kelima ini tidak terlalu bagus penjualannya karena hanya terjual sekitar 1 juta kopi di seluruh dunia. Prisoners in Paradise sempat mencetak hit "I'll Cry for You" dan track yang berjudul sama dengan album yakni "Prisoners in Paradise". Bertahun-tahun hidup dalam tur yang melelahkan membuat personel Europe memutuskan untuk beristirahat. Rencana istirahat dua tahun ternyata menjadi lebih panjang, anggota Europe menjadi sibuk dengan solo karir masing-masing dan proyek lain. Gempuran musik grunge yang melanda dunia ikut membuat sebagian besar pasar musik hard rock seperti yang diusung Europe ikut terkubur.

Video klip Europe :

Minggu, 18 Oktober 2009

MANOWAR

Manowar is an American Heavy Metal band from Auburn, New York, formed in 1980. They are known for writing lyrics with an emphasis on the heavy metal genre itself, fantasy (particularly sword and sorcery) and mythological topics (particularly Norse mythology). Manowar's sound is loud and bombastic; in an interview for MTV in February 2007, bassist Joey DeMaio lamented that "these days, there's a real lack of big, epic metal that is drenched with crushing guitars and choirs and orchestras ... so it's nice to be one of the few bands that's actually doing that."[1] In 1984 the band was included in the Guinness Book of World Records for delivering the loudest performance, a record which they have since broken on 2 occasions. They also hold the world record for the longest heavy metal concert after playing for 5 hours and 1 minute in Bulgaria in 2008.[2] Although the band has never been a mainstream commercial success in the United States, they maintain a strong cult following there. In contrast, they are extremely popular in Europe,Japan and South America,also popular in Australia. Dedicated fans are known and referred to by the band as "Manowarriors" or "Immortals", and collectively their fans are known as the "Army of Immortals". Joey DeMaio was working as a bass tech / pyrotechnic for Black Sabbath when he met with guitarist Ross the Boss, playing for a group called Shakin' Street, a Black Sabbath support band. They later recruited Eric Adams for vocals and Donny Hamzik for the drums, to create Manowar. Manowar recorded Battle Hymns, their debut album, which featured "Dark Avenger", a slow track with narration by Orson Welles. (Welles returned on the Defender EP and did the narration on the same title epic track. This song was later reworked for the band's Fighting the World album.) Drummer Scott Columbus joined the band for their second album, Into Glory Ride. Custom equipment was built for the band by John "Dawk" Stillwell, which helped in achieving their sound. [4] The band usually performs in and around Europe, South America (especially Argentina and Brazil) and Japan. Manowar influenced the early Swedish Black Metal band Bathory during their transition from Black metal to their later Viking metal sound. Bathory's lead singer Quorthon stated in a 2002 interview: "In 1986-1988, Bathory had a drummer who was heavily influenced by Manowar. He didn't enjoy any other type of metal, but he was somehow sold on Manowar. It wasn't like we decided to copy what they were doing. However, the typical heavy Manowar beat seemed to perfectly suit my new ideas for lyrics at the time."[5] The band is also notable for its ownership of their entire operation. Record recording and distribution, as well as merchandise, are all controlled by the band. Singer Eric Adams has said that the reason for this is that the band has received unfair treatment financially in the past, and also to ensure the highest quality production. [1] The band's label, Magic Circle Music, includes other bands such as Rhapsody of Fire and HolyHell. [2] Their latest album is Gods of War; for other albums, see the discography. At the Magic Circle Festival 2008, Joey DeMaio announced that the band's next album would be performed in its entirety at the following year's festival, and its release would be accompanied by a video game, book and film. The Thunder in the Sky EP (2009) includes a second CD of 16 versions of the song Father, each in a different language.

Video klip Manowar :

ANTHRAX BAND

Anthrax adalah kelompok thrash metal dari New York, Amerika Serikat yang menerbitkan album pertama mereka pada 1984. Mereka biasanya disebut sebagai salah satu dari "empat besar" thrash metal bersama dengan Metallica, Slayer, dan Megadeth.

Video klip Anthrax :