WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Rabu, 20 Januari 2021

DIJUAL RUMAH KUPANG GUNUNG SURABAYA

 


DIJUAL RUMAH KUPANG GUNUNG SURABAYA

Surabaya menggeliat dengan cepat, jalan wilayah barat dibenahi sehingga jalan banyu urip menuju benowo menjadi lancar. Hanya di kota Surabaya kali atau sungai ditutup untuk jalan raya. Kawasan wilayah barat berkembang dengan rencana kota yang dinamis.

Dijual rumah daerah Kupang Gunung Surabaya wilayah Surabaya Barat, ukuran 5,5 x 13,5m, surat petok D, 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, row jalan 5 meter, harga 550 juta.

Hubungi :

Bunda Titik wa 0897 7478 191








Senin, 18 Januari 2021

ADARA BAND DARI LAMPUNG

 


ADARA BAND DARI LAMPUNG

Adara Band adalah grup music dari Indonesia yang para personilnya adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan. Para persnonilnya pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang mempunyai kesamaan hobi dan bertemu di tempat kerja dan akhirnya membentuk ADARA BAND. Grup music ini dibentuk pada 3 Januari 2020 di Taiwan. Dengan mengusung genre pop yang digawangi oleh Hade (vokalis), Rudi (lead guitar 1), Ofan (gitar 2), Didi (Bass) dan Dimas (drum).

Dan kali ini single pertama ADARA yang dikenalkan adalah “MENAHAN LUKA” yang diciptakan oleh Hade Pramana & Rudi Junior. Single “Menahan Luka” bercerita tentang sebuah hubungan yang ternyata diam-diam sang kekasih menjalin hubungan lewat perkenalan dengan seorang teman kita sendiri. Di bawah naungan Nakulla Management semoga ADARA BISA MEMIKAT HATI PARA PECINTA MUSIK dengan single “Menahan Luka” ini.

 NAKULLA MANAGEMENT

Ds. Pujo Rahayu RT 001/RW003 kec.Menggala Kab.Tulang Bawang propinsi Lampung 34593 Indonesia.

 VIDEO MENAHAN LUKA  : https://www.youtube.com/watch?v=ISNT1Pv6JbA

 RADIO WIDYASWARA : https://onlineradiobox.com/id/widyaswara/?lang=en

 

 

 

 

Kamis, 07 Januari 2021

PERUMAHAN AR-AROYAN KAMAL BANGKALAN MADURA

 


PERUMAHAN AR-AROYAN KAMAL BANGKALAN MADURA

TYPE RUMAH 27/60

-UTJ Rp. 500.000 tidak termasuk harga

-DP 10.500.000,- dapat bantuan dari pemerintah 4 juta.

-Biaya notaries Rp.6.500.000,-

-Biaya Vank Rp, 4 juta sudah termasuk  cadangan angsuran 2 bulan.

SPEK BANGUNAN

-Tembok bata ringan diplester dan dicat

-Rangka atap galvalum

-Plafon Gipsun

-Atap genteng flat cat pabrik

-Kramik 40x40 motif

-Kramik kamar mandi 30x30 motif

-Kusen pintu dan jendela kayu jati

-PDAM

-Listrik 900w

PERKIRAAN ANGSURAN

-10 Tahun Rp. 1,5 Juta

-15 Tahun Rp, 1,1 Juta

-20 Tahun Rp. 900 ribu

Hubungi Bunda Titik

Wa 08977478191

 










 

MAKAM ADIPATI JANGRANA, ADIPATI SURABAYA 1

 


MAKAM ADIPATI JANGRANA, ADIPATI SURABAYA 1

Nama asli Jangrana adalah Anggawangsa. Ia adalah putra Ki Joko Brondong alias Lanang Dangiran. Sejak muda ia mengabdi Pangeran Pekik di Surabaya. Menurut Babad Tanah Jawi, tokoh Jangrana yang dihukum mati di Kartasura tahun 1709. Sedangkan menurut sejarah regent soerabaya, Jangrana alias Panembahan Panatagama yang dihukum mati adalah putra Jangrana  Anggawangsa. Dengan kata lain, Anggawangsa adalah Jangrana I, sedang Panatagama adalah Jangrana II.

Pada tahun 1677 Anggawangsa dan kakaknya Anggajaya bergabung membantu Amangkurat II (cucu Pangeran Pekik dari ibu) dalam perang melawan pemberontakan Trunajaya. Anggawangsa berhasil merebut meriam pusaka Nyai Setomi dari tangan pemberontak di Gresik. Ketika para pemberontak berhasil diusir pula dari Surabaya, Anggawangsa pun diangkat sebagai bupati di sana bergelar Tumenggung Jangrana.

Jangrana juga berhasil membebaskan Cakraningrat II bupati Madura yang dibuang Trunajaya di hutan Lodaya (dekat Blitar). Setelah Trunajaya kalah, Jangrana ditugaskan memadamkan pemberontakan Tawangalun di Blambangan. Namun ia berperang setengah-tengah dalam hati memihak Tawangalun. Jangrana juga dikenal memiliki harga diri tinggi, sepulang menumpas pemberontakan Wanakusuma di gunung Kidul, ia pulang dengan meminta residen Surabaya menyambut kedatangannya menggunakan tembakan salvo. Setelah kematian Untung Surapati tahun 1706 dan tertangkapnya Amangkurat III tahun 1708, pihak VOC ganti melaporkan pengkhianatan Jangrana kepada Pakubuwana I pada tahun 1709.

Jangrana terbukti telah merugikan VOC dalam perang tahun 1706, Ia sebagai pemandu perjalanan dalam penyerbuan ke Pasuruan sengaja milih jalur yang sulit, antara lain melewati rawa-rawa, sehingga banyak tentara Belanda yang jatuh sakit dan mati, Jangrana sendiri juga dinilai bertembpur setengah hati, terbukti prajurit Surabaya tidak ada yang gugur melawan Pasuruan. Atas desakan Voc tersebut, Pakubuwana I terpaksa memanggil Jangrana untuk dihukum mati. Jangrana bersedia asalkan rakyat Surabaya tidak dilibatkan. Maka, Jangrana pun tewan ditusuk keris oleh petugas Kartasura.

Makam Raja Surabaya yang berjiwa besar ini sangat sederhana dan bersahaja ini terletak di depan pabrik Tjiwi Kimia jalan raya Mojokerto Surabaya KM44, desa Kramat Tumenggung, Balongbendo, Sidoarjo,