WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Kamis, 25 Februari 2021

LITERASI DAN PERPUSTAKAAN SMA MARYAM SURABAYA

 

Bu Icha, SMA Maryam Surabaya

LITERASI DAN PERPUSTAKAAN SMA MARYAM SURABAYA

Sekarang Kementerian Pendidikan Indonesia dan Dinas Pendidikan mendukung gerakan literasi atau membaca. Buku adalah jendela ilmu. Bung Karno, presiden RI pertama pernah bercerita bahwa dengan membaca buku beliau bisa mengetahui dunia dan isinya. Dunia terasa berada di tangannya karena semua buku sudah beliau baca seperti tokoh dunia, seni budaya, arsitektur, agama, sosial politik dll. Dengan banyak membaca kata bung Karno pola pikir anda semakin cerdas, bijaksana, berjiwa mandiri dan memecahkan masalah. Beliau merangkum inti sari dari perjalanan kerajaan Nusantara yang berbeda visi dan misi dalam semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Berbeda beda namun tetap satu jua. Dan hal itu setelah beliau membaca tulisan karangan Mpu Tantular, seorang mpu atau professor di jaman kerajaan Majapahit.

SMA Maryam Surabaya dalam melengkapi perpustakaan terus berbenah yang lebih baik. Banyak koleksi yang telah dimiliki seperti buku pelajaran, sejarah dunia, buku ketrampilan, pengetahuan umum dan lain-lain. Saat ini perpustakaan dikelolah oleh ibu Anisa Fajar, S.IIP (Sarjana Ilmu Informasi Perpustakaan) lulusan jurusan perpustakaan di universitas Airlangga yang akrab dipanggil bu Icha. Ibu Icha begitu ramah melayani para siswa yang membutuhkan buku. Dan ibu Icha hapal betul judul dan tata letak buku tersebut. Ayo mulai sekarang membaca buku. Cara cerdas dengan membaca buku tidak harus menghapal. Cukup memahami inti sari dari buku tersebut sudahlah cukup.










SMA MARYAM SURABAYA, SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN

 

Pak Ali, Pakbon SMA Maryam

SMA MARYAM SURABAYA, SEKOLAH RAMAH LINGKUNGAN

Selama masa pandemi, SMA Maryam terus berbenah. Lingkungan sekolah dibuat seasri mungkin yang bertujuan membuat siswa kerasan untuk belajar di sekolah tersebut. Ke mana mata memandang terlihat hijau dan asri. Walau SMA Maryam terletak di lantai 4 namun suasana seperti ada kebun di awan biru. Pak Ali yang bertugas merawat taman gantung SMA Maryam begitu telaten menyirami taman. Bapak dan ibu guru juga tidak mau ketinggalan merawat taman gantung tersebut seperti bu Sri, bu ida dan pak Aris dan dibantu para OSIS SMA Maryam. Mereka bahu membahu agar taman gantung semakin asri dan nyaman untuk dipandang.

Keunggulan SMA Maryam mendidik siswa agar lebih mendalami tatanan dan aturan beragama yang benar disamping pendidikan pengetahuan yang telah distandarkan oleh pemerintah.  Para orang tua sekarang harus lebih bijak dalam memilih pendidikan untuk anaknya. Dasar agama dan budi pekerti sangatlah penting untuk saat ini karena pergaulan anak muda sekarang sudah melebihi era zaman orang tua dulu. Pengetahuan dan teknologi berkembang sangat cepat namun hal itu harus didasari dengan pendidikan agama yang kuat dan budi pekerti sehingga si anak dapat menata masa depan yang lebih baik. SMA Maryam berlokasi di jalan Manyar Sambongan Surabaya. Pendidikan SMA Maryam dikombinasikan seperti pendidikan di SMK seperti pendidikan ekstra Menjahit, Penyiaran radio, Desain Grafis dan Band. Semua itu mendukung perkembangan anak didik untuk melengkapi pendidikan ketrampilan.







 







KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA LAKU SPIRITUAL KE MBAH SAYYID AHMAD MARZUKI MANTING JATIREJO KAB.MOJOKERTO

 


KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA LAKU SPIRITUAL KE MBAH SAYYID AHMAD MARZUKI MANTING JATIREJO KAB.MOJOKERTO

Manusia yang berbudaya hendaknya mengetahui para leluhurnya. Leluhur yang telah membuka jalan atau membuka hutan/mbabat alas untuk keberkahan para anak cucunya. Mereka tidak mengharapkan apa dan bekerja tulus ikhlas untuk kemakmuran umat manusia. Makanya kita sebagai generasi penerus harus menghargai jasa mereka dengan ziarah ke makam mereka dan mengirim doa dan Al-Fatehah. Tentu mereka juga akan membantu kita langsung dan tidak langsung karena ruh mereka ada, dan tahu apa yang kita lakukan. Mereka ada di alam ghaib dan tentunya sudah menyatu dengan Yang Maha Ghaib atau Allah SWT.

Ki Sapujagad laku spiritual di musim hujan ke mbah Sayyid Ahmad Marzuki pada hari,… 10 Pebruari 2021 Perjalanan yang jauh menuju ke daerah Manting Jatirejo Mojokerto. Manting merupakan daerah yang terletak di lereng pegunungan namun jalannya tidak terlalu menanjak. Dari Surabaya ke Trowulan ada pertigaan kedua terlihat pos polisi belok kiri dan terus sampai ketemu pertigaan menuju Manting. Cuaca masih cerah dari Surabaya ke Trowulan. Jalan terus sampai ada pertigaan, jembatan kedua lalu belok kanan dan terus sampai ada warung berjejer belok kiri dan terus saja sampai ada pohon besar dan belok kanan dan terus sampai jalan yang dicor, sampailah daerah Manting. Di sana ada petunjuk ke makam, belok kanan. Ternyata di makam Sayyid Ahmad Marzuki terlihat hujan sudah turun namun saat ki Sapujagad di lokasi cuaca sudah terang.












Selasa, 23 Februari 2021

PERJALANAN SPIRITUAL KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA

 


PERJALANAN SPIRITUAL KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA

Sebelumnya tidak ada kesombongan dalam menulis perjalanan spiritual Ki Sapujagad Tirtamaya ke Tribuwana Tungga Dewi. Ki Sapujagad belum pernah ziarah ke petilasan Tribuwana Tungga Dewi yang berlokasi di desa Klinterejo kec. Sooko kab. Mojokerto Jawa Timur. Namun pada hari Rabu tanggal 17 Februari 2021 pukul 13.09 Ada dorongan hati untuk datang ke petilasan tersebut. Dan pada saat di lokasi mengirim doa pada Tribuana Tunggadewi terlebih dahulu dan ternyata kondisi cuaca dan alampun berubah, awan hitam berkumpul di lokasi. Kata para tetuah itu merupakan tanda kehadiran Tribuana Tunggadewi.

Arti petilasan merupakan tempat pertapaan, kalau orang dulu istilahnya sebagai tempat meditasi. Kalau sekarang sebagai tempat sembahyang. Dahulu zaman dahulu tidak ada makam, karena orang hindu kalau meninggal jasadnya dibakar. Situs ini diperkirakan dibuat pada tahun 1294 saka kalau dalam tahun masehi 1372.