WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Selasa, 30 November 2010

ALBUM BARU MUSE

Grup musik MUSE kembali menggebrak kancah dunia musik dengan lagu-lagunya yang sering dianggap tidak lazim bagi kuping orang awam. Di album barunya ini, tiga ksatria musik Inggris ini tampil tetap dengan ciri khasnya. Setelah album sebelumnya "Black Holes and Revelations" (2006) sangat sukses diterima oleh kalangan penikmat musik rock di seluruh dunia,kali ini MUSE yang beranggotakan Matthew Bellamy (Vocal, gitar, synthesizer, programming) , Dominic Howards (Drums, perkusi, synthesizer, programming) dan Chris Wolstenholme (Drum, vocal) mengeluarkan album terbarunya yang berjudul "THE RESISTANCE" yang berisikan 11 lagu. Muse tetap menyuguhkan musik yang kental dengan sound elektroniknya dan dibalut dengan sentuhan orkestra yang menjadikan lagu-lagu di album ini menjadi lebih terkesan berbeda dan enak didengar. Uniknya di lagu "State of Eurasia" yang berdurasi 5:48 menit ini terdengar perpaduan instrumen gitar , piano dan string yang dibuat terdengar seperti lagu-lagu milik album Queen atau ada juga yang biasa menyebutnya dengan nama rockestra. Matt Bellamy memang dikenal sebagai salah satu musisi jenius di industri musik international saat ini, sebagai otak dari MUSE ia juga melakukan arrangement orkestra sendiri selain dia juga sebagai penulis hampir semua lagu di album ini. Lagu-lagu MUSE juga dikenal sangat imajinatif, mulai dari judul, lirik yang tidak mudah di cerna, seperti : MK Ultra, Exogenesis : Symphony part 2 (Cross Pollination) sampai design di album ini yang sangat absurd. Lirik-lirik lagu yang banyak mengambil tema peperangan, politik, sampai mahkluk luar angkasa menjadikan album MUSE yang diberi tajuk ''The Resistance ini terkesan berbeda daripada album-album grup bnad lainnya yang kebanyakan bertemakan cinta. Perpaduan harmonis antara orkestra dan musik rock dapat di dengar di 3 lagu terakhir di album ini yang berjudul Exogenesis : Symphony Part 1 - 3. Dengan diluncurkannya album ini MUSE akan menjadikan lagu lagu mereka sebagai senjata untuk perlawanan terhadap permasalahan yang sekarang sedang dihadapi oleh dunia dan album 'The Resistance' ini akan membuat anda terbuai sekaligus tercengang dengan alunan musik rock, elektronik (synthesizer) dan orkestra yang dipadukan dengan sangat apik.

KLA PROJECT MASIH MEMPESONA

Kla Project Exellentia Concert yang digelar Kla Corporation di Central Park Ballroom Jakarta, Jumat 26 November 2010, memperlihatkan langkah Kla Project terus berlanjut di masa mendatang. Penampilan pertamanya membuka kembali ingatan penggemar kepada Kla Project sebagai grup band pop di era 1990an. Pembukaan konser dengan lagu Someday dan Hey, lalu Katon menyapa penonton yang hadir, "Apa kabar semua? Selamat malam, sudah makan? Luar biasa kami bangga kami senang bisa launching album ke sepuluh. Ini bentuk jawaban kami kepada Klanese (fans Kla Project)," kata Katon di tengah konser. Lalu beberapa lagu pilihan di album baru Kla Project bercampur dengan lagu-lagu yang pernah hits di tahun 1990 an pun dinyanyikan. Seperti lagu Bantu Aku, Menjemput Impian, Satu Kayuh Berdua, dan Revolusi Disco pun membius para penonton. Katon mengingatkan para penonton agar membeli CD dan kaset yang asli, bukan bajakan. "Jangan RBT terus, belilah CD dan kaset yang asli, agar musisi kita berjaya," tutur Katon. Lalu Kla Project mempersembahkan lagu unggulannya seperti Cinta Bukan Hanya Kata, Hilang Separuh Hati, Hidup adalah Pilihan, Rahasia Semesta, dan Kau Pulihkan luka Lalu Konser diLanjutkan dengan chamber atau orkestra kecil yang ikut memadukan simpony. Dikonser ini, beberapa lagu dinyanyikan seperti Gerimis, Anak Dara, Waktu Tersisa feat beatbox, Lantai Dansa, dan Semoga. Akhirnya konser Kla Project ditutup dengan beberapa lagu yang sempat mengangkat nama band tersebut, Meski Telah Jauh, Romansa, Terkenang, Terpuruk, dan Pasir Putih. Lalu Yogyakarta, Tentang kita, Tak Bisa Kelain Hati, dan Belahan Jiwa. Baik Katon Bagaskara, Lilo, dan Adi Adrian berharap bahwa konser Kla Project Exellentia ini mampu menginspirasi musisi-musisi baru Indonesia untuk tetap mengejar kualitas berkarya di masa depan. Kepada para penggemarnya, Kla Project selalu berharap bahwa para Klanese juga terus mampu komunikatif terhadap seni yang disampaikan Kla Project kepada penikmatnya. Hal ini sejalan dengan dinamika yang terbangun di grup musik Kla Project sejak 22 tahun lalu.

T-CASH BAND ASAL YOGYAKARTA

Kota Yogyakarta memang terkenal karena budaya dan keseniannya yang kental. Tidak heran jika banyak musisi yang lahir dari kota ini mampu menorehkan prestasi dalam perkembangan musik di tanah air. Mereka hadir dan mampu berjaya di tangga popularitas dengan ciri khasnya masing-masing. Satu lagi band yang akan muncul ke hadapan publik memberi warna pada industri musik tanah air adalah band T-Cash. Band ini berusaha memadukan nuansa musik lokal dengan musik modern. Grup band ini terdiri dari anak-anak muda berbakat dan penuh semangat. Mereka adalah kiboris Andrew, gitaris Nouval, dramer Buyung, vokalis Alex serta basis Bimo. Sebelum bergabung membentuk band mereka sudah lama terjun di dunia musik. Dalam kesempatan yang digagas oleh salah satu kelompok komunitas musisi kota Yogyakarta, mereka bertemu dan saling mengungkapkan visi dalam bermusik. Karena adanya kesamaan visi dan tujuan, akhirnya pada 14 Februari 2010 mereka sepakat berjalan bersama. “Kami adalah band yang tidak harus melulu berkiblat ke barat, kami bangga dengan budaya kita sendiri. Namun kami juga tidak mau terjebak dengan cengkok melayu yang kini sedang dieksplor oleh sejumlah musisi. Di sini kami mencoba hadir mengedepankan pengangkatan unsur-unsur musiknya. Seperti menyusupkan suara-suara gamelan, rebana atau marawis serta akordeon,” tutur Alex saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. T-Cash menghadirkan album perdana bertajuk 'Di Ujung Nirwana'. Album ini terdiri dari sepuluh lagu yang mereka sebut musik pop kreatif. Selain mengambil unsur pop Jazz hingga musik Rock, band ini tidak serta merta menyontek kiblat musik yang menjadi tren sekarang. Lagu 'Di Ujung Nirwana' menunjukkan karakter musik mereka yang sebenarnya. Menjelang intro, terdengar nyanyian syahdu seorang sinden [penyanyi Jawa] dan pada saat masuk ke interlude kedua, suara sinden muncul kembali namun kali ini nadanya sesuai dengan kort yang mengalun. Sementara dalam single 'Wanita Tak Biasa', T-Cash cenderung bermain aransemen yang lebih santai tapi tetap nikmat terserap di telinga pendengar. Mereka juga memunculkan tembang bernuansa piano bertajuk 'Rahasia Hidup' yang bercerita tentang kehilangan seseorang. Filosofinya adalah, tidak merasa memiliki sebelum kehilangan. Di sini terdapat unsur chamber juga akustik gitar. "Lagunya dibuat dengan unsur sederhana namun tidak meninggalkan sisi kreativitas. Elegan dikit lah,“ jelas sang gitaris, Nouval.