Kota Yogyakarta memang terkenal karena budaya dan keseniannya yang kental. Tidak heran jika banyak musisi yang lahir dari kota ini mampu menorehkan prestasi dalam perkembangan musik di tanah air. Mereka hadir dan mampu berjaya di tangga popularitas dengan ciri khasnya masing-masing. Satu lagi band yang akan muncul ke hadapan publik memberi warna pada industri musik tanah air adalah band T-Cash. Band ini berusaha memadukan nuansa musik lokal dengan musik modern. Grup band ini terdiri dari anak-anak muda berbakat dan penuh semangat. Mereka adalah kiboris Andrew, gitaris Nouval, dramer Buyung, vokalis Alex serta basis Bimo. Sebelum bergabung membentuk band mereka sudah lama terjun di dunia musik. Dalam kesempatan yang digagas oleh salah satu kelompok komunitas musisi kota Yogyakarta, mereka bertemu dan saling mengungkapkan visi dalam bermusik. Karena adanya kesamaan visi dan tujuan, akhirnya pada 14 Februari 2010 mereka sepakat berjalan bersama. “Kami adalah band yang tidak harus melulu berkiblat ke barat, kami bangga dengan budaya kita sendiri. Namun kami juga tidak mau terjebak dengan cengkok melayu yang kini sedang dieksplor oleh sejumlah musisi. Di sini kami mencoba hadir mengedepankan pengangkatan unsur-unsur musiknya. Seperti menyusupkan suara-suara gamelan, rebana atau marawis serta akordeon,” tutur Alex saat ditemui di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. T-Cash menghadirkan album perdana bertajuk 'Di Ujung Nirwana'. Album ini terdiri dari sepuluh lagu yang mereka sebut musik pop kreatif. Selain mengambil unsur pop Jazz hingga musik Rock, band ini tidak serta merta menyontek kiblat musik yang menjadi tren sekarang. Lagu 'Di Ujung Nirwana' menunjukkan karakter musik mereka yang sebenarnya. Menjelang intro, terdengar nyanyian syahdu seorang sinden [penyanyi Jawa] dan pada saat masuk ke interlude kedua, suara sinden muncul kembali namun kali ini nadanya sesuai dengan kort yang mengalun. Sementara dalam single 'Wanita Tak Biasa', T-Cash cenderung bermain aransemen yang lebih santai tapi tetap nikmat terserap di telinga pendengar. Mereka juga memunculkan tembang bernuansa piano bertajuk 'Rahasia Hidup' yang bercerita tentang kehilangan seseorang. Filosofinya adalah, tidak merasa memiliki sebelum kehilangan. Di sini terdapat unsur chamber juga akustik gitar. "Lagunya dibuat dengan unsur sederhana namun tidak meninggalkan sisi kreativitas. Elegan dikit lah,“ jelas sang gitaris, Nouval.