WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Senin, 18 Januari 2021

ADARA BAND DARI LAMPUNG

 


ADARA BAND DARI LAMPUNG

Adara Band adalah grup music dari Indonesia yang para personilnya adalah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan. Para persnonilnya pun berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang mempunyai kesamaan hobi dan bertemu di tempat kerja dan akhirnya membentuk ADARA BAND. Grup music ini dibentuk pada 3 Januari 2020 di Taiwan. Dengan mengusung genre pop yang digawangi oleh Hade (vokalis), Rudi (lead guitar 1), Ofan (gitar 2), Didi (Bass) dan Dimas (drum).

Dan kali ini single pertama ADARA yang dikenalkan adalah “MENAHAN LUKA” yang diciptakan oleh Hade Pramana & Rudi Junior. Single “Menahan Luka” bercerita tentang sebuah hubungan yang ternyata diam-diam sang kekasih menjalin hubungan lewat perkenalan dengan seorang teman kita sendiri. Di bawah naungan Nakulla Management semoga ADARA BISA MEMIKAT HATI PARA PECINTA MUSIK dengan single “Menahan Luka” ini.

 NAKULLA MANAGEMENT

Ds. Pujo Rahayu RT 001/RW003 kec.Menggala Kab.Tulang Bawang propinsi Lampung 34593 Indonesia.

 VIDEO MENAHAN LUKA  : https://www.youtube.com/watch?v=ISNT1Pv6JbA

 RADIO WIDYASWARA : https://onlineradiobox.com/id/widyaswara/?lang=en

 

 

 

 

Kamis, 07 Januari 2021

PERUMAHAN AR-AROYAN KAMAL BANGKALAN MADURA

 


PERUMAHAN AR-AROYAN KAMAL BANGKALAN MADURA

TYPE RUMAH 27/60

-UTJ Rp. 500.000 tidak termasuk harga

-DP 10.500.000,- dapat bantuan dari pemerintah 4 juta.

-Biaya notaries Rp.6.500.000,-

-Biaya Vank Rp, 4 juta sudah termasuk  cadangan angsuran 2 bulan.

SPEK BANGUNAN

-Tembok bata ringan diplester dan dicat

-Rangka atap galvalum

-Plafon Gipsun

-Atap genteng flat cat pabrik

-Kramik 40x40 motif

-Kramik kamar mandi 30x30 motif

-Kusen pintu dan jendela kayu jati

-PDAM

-Listrik 900w

PERKIRAAN ANGSURAN

-10 Tahun Rp. 1,5 Juta

-15 Tahun Rp, 1,1 Juta

-20 Tahun Rp. 900 ribu

Hubungi Bunda Titik

Wa 08977478191

 










 

MAKAM ADIPATI JANGRANA, ADIPATI SURABAYA 1

 


MAKAM ADIPATI JANGRANA, ADIPATI SURABAYA 1

Nama asli Jangrana adalah Anggawangsa. Ia adalah putra Ki Joko Brondong alias Lanang Dangiran. Sejak muda ia mengabdi Pangeran Pekik di Surabaya. Menurut Babad Tanah Jawi, tokoh Jangrana yang dihukum mati di Kartasura tahun 1709. Sedangkan menurut sejarah regent soerabaya, Jangrana alias Panembahan Panatagama yang dihukum mati adalah putra Jangrana  Anggawangsa. Dengan kata lain, Anggawangsa adalah Jangrana I, sedang Panatagama adalah Jangrana II.

Pada tahun 1677 Anggawangsa dan kakaknya Anggajaya bergabung membantu Amangkurat II (cucu Pangeran Pekik dari ibu) dalam perang melawan pemberontakan Trunajaya. Anggawangsa berhasil merebut meriam pusaka Nyai Setomi dari tangan pemberontak di Gresik. Ketika para pemberontak berhasil diusir pula dari Surabaya, Anggawangsa pun diangkat sebagai bupati di sana bergelar Tumenggung Jangrana.

Jangrana juga berhasil membebaskan Cakraningrat II bupati Madura yang dibuang Trunajaya di hutan Lodaya (dekat Blitar). Setelah Trunajaya kalah, Jangrana ditugaskan memadamkan pemberontakan Tawangalun di Blambangan. Namun ia berperang setengah-tengah dalam hati memihak Tawangalun. Jangrana juga dikenal memiliki harga diri tinggi, sepulang menumpas pemberontakan Wanakusuma di gunung Kidul, ia pulang dengan meminta residen Surabaya menyambut kedatangannya menggunakan tembakan salvo. Setelah kematian Untung Surapati tahun 1706 dan tertangkapnya Amangkurat III tahun 1708, pihak VOC ganti melaporkan pengkhianatan Jangrana kepada Pakubuwana I pada tahun 1709.

Jangrana terbukti telah merugikan VOC dalam perang tahun 1706, Ia sebagai pemandu perjalanan dalam penyerbuan ke Pasuruan sengaja milih jalur yang sulit, antara lain melewati rawa-rawa, sehingga banyak tentara Belanda yang jatuh sakit dan mati, Jangrana sendiri juga dinilai bertembpur setengah hati, terbukti prajurit Surabaya tidak ada yang gugur melawan Pasuruan. Atas desakan Voc tersebut, Pakubuwana I terpaksa memanggil Jangrana untuk dihukum mati. Jangrana bersedia asalkan rakyat Surabaya tidak dilibatkan. Maka, Jangrana pun tewan ditusuk keris oleh petugas Kartasura.

Makam Raja Surabaya yang berjiwa besar ini sangat sederhana dan bersahaja ini terletak di depan pabrik Tjiwi Kimia jalan raya Mojokerto Surabaya KM44, desa Kramat Tumenggung, Balongbendo, Sidoarjo,









Senin, 21 Desember 2020

PAWANG HUJAN SURABAYA BERAKSI DI HOTEL IBIS STYLES MALANG, Sabtu 19 Desember 2020

 


PAWANG HUJAN SURABAYA BERAKSI DI HOTEL IBIS STYLES MALANG, Sabtu 19 Desember 2020

Untuk mengadakan acara bulan desember harus benar-benar memperhatikan kondisi cuaca. Biasanya bulan Desember bumi selalu diguyur hujan. Dan meminta bantuan pawang hujan sangat diperlukan untuk mengamankan kondisi cuaca di sekitar lokasi biar yang punya hajat dan tamu merasa nyaman dariguyuran hujan. Banyak orang yang masih ragu tentang keberadaan ilmu pawang hujan padahal ilmu itu benar-benar ada dan sudah dipraktekkan oleh para leluhur kita. Masalah percaya dan tidak percaya terserah manusianya.

Pawang hujan Surabaya, Ki Sapujagad Tirtamaya mempunyai saudara di Malang yang bernama Bapak Muhammad Deddy Agustondo (Mas Didik) yang mempunyai hajat pada hari Sabtu, 19 Desember 2020 di hotel Ibis Styles Malang. Kondisi di Surabaya beberapa hari selalu diguyur hujan demikian juga di kota Malang. Ki Sapujagad berniat untuk memawangi acara tersebut.

Jumat malam, Ki Sapujagad Tirtamaya mengadakan ritual untuk memindahkan hujan ke Bekasi tempat tinggalnya Ki Joko Sapujagad. Ilmu memindahkan hujan jarak jauh sangatlah langka dan untuk mempelajarinya memerlukan waktu yg lama dan berat. Tapi Ki Sapujagad hanya mengunakan media pusaka Semar Kuncung untuk mengirim hujan ke Bekasi dan di Bekasi Ki Joko Sapujagad juga menggunakan pusaka Semar Kuncung untuk menerima kiriman hujan dari Surabaya, terdengar aneh khan? Namun itulah faktanya dan hujan datang di kota bekasi tepat pukul 13.00 dimana ki Sapujagad Tirtamaya sudah hadir di hotel Ibis Stles Malang tepat pukul 13.00. Perjalanan Ki Sapujagad dari Surabaya ditemani Mahendradatta Sapujagad (pawang hujan Madura) ke Malang juga lancar, kondisi awan terkendali. Sedangkan dari lokasi terlihat awan hitam berjalan ke arah utara menuju daerah Gempol Porong. Dan dilaporkan hujan deras terjadi di daerah tersebut. Sedangkan kondisi di Bekasi pada hari Sabtu kondisi cuaca diramalkan oleh BMKG cerah berawan, namun pada pukul 13.00 kondisi alam berubah dan turun hujan deras.

 




Akhir kata Ki Sapujagad Tirtamaya (Surabaya) dan Ki Joko Sapujagad (Bekasi) mengucapkan kedua mempelai IRA LAILA OCTARISYA AZZAHRA AGUSTONDO DAN OKIE IRAWAN. Semoga dapat mengarungi perkawinan dengan kesabaran dan tawakal dan selalu rukun selamanya.

 

PAWANG HUJAN SURABAYA

KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA

WA 082330152646