Jalan ke dunia musik profesional mulai terbuka di tahun 1977. Saat itu, Fariz RM bersama Adjie Soetama,Raidy Noor, Adie MS, dan Ikang Fawzi yang merupakan teman sekolah sewaktu masih duduk di bangku SMA 3 Jakarta, mengikuti Lomba Cipta Lagu Remaja yang diadakan radio Prambors Jakarta. Meski hanya meraih juara III, namun tawaran dari berbagai grup band mulai berdatangan.Faris melanjutkan kuliah di ITB jurusan Seni Rupa pada tahun 1978. Fariz pun mencoba untuk mengembangkan dan menimba ilmu serta menambah pengalaman dengan bergabung di dua grup band beraliran rock, Giant Step dan The Rollies. Fariz menjadi musisi pengganti untuk posisi keyboard Giant Step untuk penampilan panggung, dan menggantikan posisi pada drum untuk karya-karya pentas The Rollies. Fariz juga pernah membantu mengiringi kelompok musik dari Bandung pimpinan Harry Roesly, Harry Roesli Kharisma di tahun 1979.
Akhirnya tahun 1980, Fariz membuat album keduanya yang bertajuk Sakura. Di album ini, dengan sistem rekam overdubbed, Fariz memainkan berbagai instrumen, seperti drum, kibor, gitar, bas, perkusi, sendirian. Bisa jadi Fariz terinsiprasi Stevie Wonder atau Mike Oldfield, pemusik yang bermain tunggal dalam sejumlah album rekamannya.[1] Warna musiknya pun fresh dan groovy. Album ini sukses besar. Fariz kemudian merilis album perdananya yang belum sempat dirilis.
Video klip lagu emas 80-an :
- Barcelona (Fariz RM)
- Burung camar (Vina Panduwinata)
- Bento (Iwan Fals)
- Musim bunga (Franky Sahilatua)
- Benci sendiri (Atiek CB)
- Kau dimana (Atiek CB)
- Aku suka kamu (Trio Libels)
- Suaramu (AB Three)
- Janjiku (Paramitha Rusady)
- Bintang kehidupan (Nike Ardilla)
- Kau yang sangat kusayang (Rano Karno)
- Jamila (Jamal Mirdad)
- Singkong dan Keju (Bill Broad)
- Kugadaikan cintaku (Gombloh)