Sabtu, 25 Agustus 2018

POLITIKUS HARUS BELAJAR KEPADA PARA ATLET ASIAN GAMES 2018 Ditulis Ki Sapujagad Tirtamaya Budayawan Surabaya

Eko Yuli Setiawan, atlet lifter perai emas

POLITIKUS HARUS BELAJAR KEPADA PARA ATLET ASIAN GAMES 2018
Ditulis Ki Sapujagad Tirtamaya Budayawan Surabaya

Kaum elit politik Indonesia harus belajar kepada para olah ragawan/atlet Asian Games 2018. Dalam pertandingan kalah menang adalah hal yang biasa. Kalah dalam pemilihan presiden 2014 harus diterima dengan lapang dada dan mendukung presiden yang terpilih dengan kebijaksanaannya. Tidak dengan demikian dengan politikus kita, sudah kalah masih teriak-teriak/nyinyir dan mencari kesalahan presiden terpilih. Kalau mau terpilih harus bisa melakukan sesuatu yang luar biasa di pemilihan 2019 sehingga rakyat percaya untuk memilihnya sebagai presiden berikutnya.

Di dunia olah raga, sportifitas sangat dijunjung tinggi. Seorang atlit apabila kalah dalam pertandingan ia akan mengakui kekalahannya dan akan berupaya berlatih lebi baik lagi di pertandingan selanjutnya. Coba anda saksikan pertandingan di Asian Games 2018, Negara China dan Jepang begitu mendominasi pertandingan, kita harus mau mengakui  hal itu, kita harus mencari tahu dimana keunggulan Negara tersebut dalam melatih para atletnya, bagaimana system rekruitmen atlet dan pembinaan dan bagaimana para atlet diberi jaminan hidup untuk berlatih. Mereka bekerja untuk berlatih untuk mencapai prestasi terbaik. Itulah yang namanya persaingan yang sehat dan realitis target yang akan dicapai. Contoh Negara Jepang budaya malu sangat dijunjung tinggi karena merupakan harga di bangsa Jepang. Ada beberapa atlet Jepang yang melakukan tindakan yang tidak senonoh/bermain dengan wanita pengibur di salah satu hotel di Jakarta. Dan hal ini ketahuan oleh ketua rombongan atlet, mereka langsung dipulangkan di negaranya dan meminta maaf kepada publik.

Asian Games merupakan salah satu strategi untuk memperkenalkan Indonesia ke kancah Internasional. Kegiatan ini harus didukung penuh bangsa Indonesia karena ini merupakan gengsi bangsa Indonesia di dunia Internasional. Jangan berbuat nyinyir seperti orang ngak pernah sekolah.  Presiden Joko Widodo merupakan pribadi yang kreatif dan inofatif, beliau selalu memikirkan bagaimana cara membuat acara yang ada efek kejut dan ternyata ia berhasil dan sukses besar. Rakyat dibuat terkejut dengan gayanya, jangan dilihat ia menggunakan stuntman/peran pengganti atau tidak, itu hanya hiburan semata dan ternyata rakyat dan dunia pun terhibur dengan aksinya. Jokowi merupakan aktor utamanya dan didukung oleh peran-peran yang lain.

Prabowo seharusnya mengikuti langkah Jokowi untuk meriahkan dan mensukseskan acara Asian Games 2018, nanti rakyat akan menilainya misalnya dengan cara mendukung para pemain Indonesia di pertandingan. Sebagai tokoh politik berilah pembelajaran politik yang santun pada rakyat. Dalam persaingan global, khususnya wilayah Indonesia, Indonesia harus mengakui bahwa Indonesia masih banyak ketinggalan seperti sarana dan prasarana dan ini arus dikejar dengan kerja keras, cerdas dan disiplin, sumber daya manusia dan pengolah sumber daya alam dll. Jokowi sebagai presiden ke 7 menyadari hal ini sehingga beliau bekerja keras untuk mewujudkan hal tersebut, jangan hanya bisa nyinyir aja tanpa bisa bekerja. Karena berbicara lebih mudah dari pada bekerja. Kita harus membuat budaya kerja yang cerdas untuk membangun pribadi yang unggul di wilayah Asia. Mari bersatu membangun negri yang kita cintai ini..Indonesia Semoga…Salam budaya.