WIDYASWARA SANG PENCIPTA LAGU

Widyaswara lahir di kota surabaya dan diberi anugrah Tuhan untuk mencipta lagu.

BUKU "MENULIS LAGU DARI HATI" Widyaswara dan Tigita

Buku yang wajib dibaca musisi dan pencipta lagu, download gratis di www.docstoc.com/profile/widyaswara.

SMA MARYAM SURABAYA

SMA MARYAM yang berlokasi di jalan manyar sambongan 119 surabaya tidak hanya mengajarkan pendidikan agama dan juga siswa dibekali pelatihan membuat blogger.

BUNDA TITIK, PENGUSAHA SUKSES

Sosok Bunda Titik yang pekerja keras membuatnya sukses mengelolah TK Global Plus, KONVEKSI SERAGAM DAN Pedangang sembako, alamatnya jalan kalidami 8/25 surabaya

TK GLOBAL PLUS SURABAYA

TK GLOBAL PLUS SURABAYA yang beralamat di jl.kalidami viii/25 surabaya merupakan TAMAN KANAK KANAK kebanggaan anak kalidami dan sekitarnya.

Selasa, 12 Januari 2010

DRIVE BAND

DRIVE terbentuk di Jakarta pada Tahun 2003 berawal dengan nama FLOW dengan personil pada saat itu Vokal : Nivel (Skrg-FOOTNOTE), Gitar : Budi (ex-LAKUNA), Bas : Eko (ex-LAKUNA), dan Drum : Richard (ex-UNGU) adalah persaudaraan antara Budi dan Eko yang membentuk band ini dengan memainkan konsep American Rock 90's setelah membuat beberapa lagu dan demo banyak hal dilalui maka seiring jalanya waktu pula Nivel dan Richard keluar maka Genky Gutawa (A&R Waner Music Indonesia) merekomendasikan Abun (ex-DR.PM skrg KELASIK) sebagai Vokalis FLOW, maklum LAKUNA dan DR.PM adalah band yang bernaung dibawah label yang sama yakni Waner Music Indonesia, dan Abun pun resmi menjadi vokalis. Lalu ia menggamit teman band-nya semasa SMA yakni Adi (ex-AURA) untuk menjadi Drumer FLOW. Pada Tahun 2003 akhir, Eko diterima bekerja sebagai Sound Engineer di Aquarius Musikindo maka dia mengundurkan diri dari FLOW, dan posisinya digantikan oleh Irwan (ex-KINTAMANI) yang dulu merupakan crew dan juga Additional Guitar di LAKUNA.
Tahun 2004 FLOW berniat untuk rekaman dan berhasil sign kontrak dengan salah satu Indie Label yang diproduseri oleh teman kami Adit (skrg-EDANE) sebanyak 2 album. Namun disaat memulai recording dikarenakan suatu hal Abun sang vokalis tidak bisa meneruskan proses recording dan melanjutkan perjuangan FLOW. Hingga beberapa bulan kemudian posisi Abun digantikan oleh Avan (ex-ZOOM/Kompilasi Mentos BMG) namun seiring dengan sibuknya sang produser dengan bisnis baru industri garmennya yang bernama HIPBONE maka atas persetujuan kedua belah pihak perjanjian tersebutpun batal terlaksana.
Setelah posisi Abun digantikan oleh Avan perjalanan Band pun sempat vakum lama, hingga di tahun 2004 akhir FLOW meminta Robert untuk membantu menangani Manajemen FLOW maka dengan memiliki team & perangkat yang minim FLOW banyak menjajal acara-acara musik di Jakarta saat itu.
Di pertengahan Th. 2005 Ixan (skrg KAMASUTRA) masuk menggantikan sementara posisi Irwan sebelum akhirnya Dygo (ex-AKAR) menjadi basis tetap band ini yang menjadikan band ini lebih bertenaga namun dikarenakan Avan sibuk dengan band Top 40 nya (S.T.U.P.I.D) mangung di luar kota selama beberapa bulan maka FLOW berniat mencari Vokalis baru hingga diketemukanlah Anji (ex-TOPENG/Juara I Asean Beat 2004) yang kehadirannya mampu memberi warna baru dan fresh pada musik FLOW, dan paling utama kehadirannya membuat band menjadi lebih berkarakter. Dan pada tahun yang sama pula FLOW pun berganti nama menjadi DRIVE, dikarenakan muncul Band baru menggunakan nama FLOW di Program musik Acara TV yakni Dream Band 2. Tahun 2006 menjadi titik awal perjuangan DRIVE, dengan bermodalkan materi yang cukup dan apik maka DRIVE mencoba melempar materi demo musiknya ke tiap major label & Produser Music di Jakarta, dan sambil menunggu jawaban DRIVE banyak mengisi kesibukan dengan manggung di berbagai tempat dari mulai yang non budget, fee transport atau mendapat konsumsi saja hingga dibayar secara profesional. Sampai saat ini sudah puluhan acara telah DRIVE jamah dari mulai Pensi SMA hingga acara gathering perusahaan ini berguna mencari pengalaman dan pendewasaan dalam bermusik secara live. Dan pada bulan Juli 2006 DRIVE mencoba mengikuti audisi untuk bermain di ke'ku:n Cafe bilangan Kemang hingga akhirnya DRIVE berhasil dapat mengisi acara tiap Jumat malam setiap Minggunya lalu berubah menjadi Sabtu malam tiap Minggu 1 & 3 membawakan lagu-lagu alternative secara live akustik. Hingga akhirnya di penghujung Tahun 2006 DRIVE berhasil memikat E-MOTION Entertainment, adalah Piyu PADI yang berhasil menemukan gairah dan semangat dalam bermusik DRIVE dan pada tanggal 7 Desember DRIVE mengikat kerjasama kontrak 2 Album dengan E-MOTION Entertainment dengan Piyu sendiri sebagai Produser Musik DRIVE. Proses Rekaman pun dimulai pada awal Januari 2007 di PAZ Studio milik Piyu di bilangan Cinere untuk Musik Dasar & Rhytem Section, Take Strings di Studio Erwin Gutawa Antasari serta take Vocal di C-PRO Studio Manggarai Tempat dimana Adi Sang Drumer bekerja sebagai Sound Engineer selama ini, Bulan Februari dilakukan Proses Mixing di Aluna Studio oleh Eko Sulistiyo yang notabene adalah Ex-Basis di band ini. Dan selanjutnya proses mastering di Slingshot Studio oleh Stephan Santoso. Album yang bertajuk Esok Lebih Baik ini akan direncanakan mulai rilis pada bulan Maret 2007, Dengan berisikan materi 11 lagu apik yang siap hadir dalam blantika nusik Indonesia saat ini. Terima Kasih Kepada semua yang telah membantu hingga terwujudnya album yang kami nanti-nantikan ini. PEACE, LOVE & ROCK N' ROLL.

Video Klip Drive band :

Senin, 11 Januari 2010

ALEXA BAND

Alexa adalah grup musik beraliran power pop yang beranggotakan 5 orang, yaitu Aqi, Rizki, Satrio, JMono dan Jar. Satrio sendiri adalah mantan gitaris grup musik jazz Indonesia, Maliq & D'Essentials, sedangkan JMono adalah ex-sessionist dari Parkdrive, Aqi adalah vokalis ex-Tiket, Rizki tergabung dalam Manis Sedap Songwritting Team dan Jar masih dengan Stepforward band Hardcorenya. Band ini awalnya merupakan project dari Satrio dan JMono. Album perdana mereka dirilis pada tahun 2008 yang bertitel Alexa dengan hit singel Jangan Pernah Pergi. Sejarah Alexa berawal dari pertemanan Satrio dan JMono. Satrio yang merupakan ex-gitaris Maliq n D'Essentials dan JMono yang adalah session bassist dari beberapa band termasuk Parkdrive memiliki ide untuk membuat sebuah proyek musik yang mereka impikan sejak dulu. Untuk mewujudkan rencana tersebut mereka membuat beberapa lagu yang akan menjadi dasar konsep musik yang mereka inginkan. Dengan mengambil dasar dari musik rock yang merupakan latar belakang musik mereka di awal karir musiknya, mereka membuat beberapa lagu dan akhirnya bertemu dengan beberapa teman mereka yang dianggap cocok untuk mendukung musik tersebut. Rizki yang tergabung dalam Manis Sedap Songwriting Team pada posisi gitar, Fajar drummer Stepforward dan Aqi yang pernah tergabung dalam Tiket setuju untuk bergabung dalam proyek musik ini.

Situs : Alexa (My space),

Video klip Alexa :

MALIQ & D'ESSENTIALS BAND

Maliq & D'Essentials adalah suatu band berbasiskan jazz yang berasal dari Jakarta, Indonesia. Maliq adalah kepanjangan dari Music And Live Instrument Quality. Sejak penampilannya yang menawan pada pergelaran Jakarta Jazz Festival 2005, popularitasnya semakin meningkat terutama di kalangan anak muda Jakarta. Perpaduan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris dalam lagu-lagunya menjadi salah satu andalannya yang khas. Musik yang dimainkannya khas dan terkadang tidak terkesan seperti halnya lagu Indonesia yang umumnya terdengar melankolis. Maliq & D'Essentials sudah mengeluarkan dua album yaitu 1st dan Free Your Mind dengan masing-masing album dibuat versi repackagenya. Jadi total sudah mengeluarkan 4 buah album. Maliq&d'essentials di bentuk pada 15 mei 2002 terdiri dari 8 orang pesonil yang mengusung musik yang di sebut soulful. Nama Maliq adalah kepanjangan dari music and live instrument quality yang di buat konsepnya oleh Angga dan Widi (producer, composer, arranger & song writer) dan Indra Sulisto yang pada saat itu menjadi executive producer sekaligus manager dari band Maliq&d'essentials saat itu. D'essentials adalah sebuatan untuk personil lainnya yaitu : Indah & Dimi (vocal), Satrio (gitar), Ifa (piano), Jawa (bass) serta Amar (terompet) yang telah menjadi kesatuan dan takdapat dipisahkan. Maliq&d'essentials pada awalnya selama kurang lebih dua tahun adalah sebuah band yang memulai kariernya dengan tampil di berbagai macam café dan lounge seperti Jamz, Mana Lounge, The Bar Four Seasons Hotel, dll. Penampilan mereka mempunyai tujuan untuk mempersolid band Maliq&d'essentials itu sendiri serta membiasakan pendengar musik untuk mendengar lagu-lagu black music khususnya soul music.

Pada saat yang bersamaan dengan keluarnya album repackaged 1st Maliq & d'essentials, salah satu vocalist yang bernama Dimi juga mengundurkan diri untuk memulai pengerjakan album solonya yang pertama. Semenjak tahun 2006 Maliq & d'essentials melanjutkan perjalan dengan ketujuh personilnya. Penawaran yang sangat menyenangkan untuk Maliq & d'essentials datang di bulan September, yaitu kesempatan membuat soundtrack film Claudia/Jasmine. Maliq & d'essentials memutuskan untuk membuat lagu-lagu yang di masukkan ke dalam soundtrack tersebut menjadi album repackaged "FREE YOUR MIND" dengan single yang berjudul "Dia" Sekali lagi terjadi pengantian personil didalam band Maliq & d'essentials bersamaan dengan pengantian tahun dari 2007 ke 2008. Gitaris Maliq & d'essentials "Satrio" mengundurkan diri (yang kini telah membentuk band Alexa) dan kemudian digantikan oleh "Lale" tentu saja dengan khas warnanya yang berbeda sehingga bisa menambah warna baru di band Maliq & d'essentials.

Video klip Maliq & D'essentials :

KREATOR BAND

Kreator adalah kelompok musik thrash metal yang terkenal dari Essen, Jerman. Mereka mulanya bernama Tormentor. Memulai karir mereka di awal 1980-an, mereka memainkan musik dengan pengaruh dari Slayer dan Venom. Gaya musik mereka mirip dengan kelompok-kelompok musik sejaman lainnya seperti Destruction dan Sodom (biasanya disebut sebagai trinitas band thrash metal Jerman). Mereka berbeda dari Bay Area Thrashers dalam hal brutalitas dan kecepatan. Karya Kreator selama ini hampir selalu berada dalam gaya thrash metal murni dengan pengecualian terhadap empat album Kreator yaitu Renewal, Cause for Conflict, Outcast dan Endorama. Selama tahun 1990-an mereka telah mengeksperimenkan musiknya kearah elemen industrial, gothic dan avant-garde. Nama maskot band ini adalah Kreator, sama dengan nama bandnya. Ada mitos yang berkembang di Jerman Utara tentang mahluk berwujud seperti setan yang bernama Kreator (creature dalam bahasa Inggris) dan juga kalimat kreator bisa memiliki dua makna.

Situs : www.kreator-terrorzone.com

Video klip Kreator :

Sabtu, 09 Januari 2010

COKELAT BAND

"Ya udah, gimana kalau namanya COKELAT aja!, kan gampang diinget tuh, semua orang juga suka Cokelat…" – Roberto Pieter – ex. Gitaris Cokelat Kata-kata tersebut terucap tanggal 25 Juni 1996, di sebuah studio latihan di kota kembang - Bandung, ketika pada waktu itu Kikan, Ronny, Robert, Bernard juga Deden bingung mencari nama yang pas untuk mereka, oleh karena mereka nggak lama lagi bakal manggung di sebuah acara di kampus STISI. Kata c-o-k-e-l-a-t memang terucap dari sebuah spontanitas, namun tanpa menghilangkan maknanya, yaitu sebuah makanan gula-gula yang rasanya manis agak pahit atau sebaliknya dan disuka oleh banyak orang. "Ya emang, kita kan mau dikenal dan disukai sama banyak orang, jadi nama Cokelat itu pas banget deh kayaknya!" ujar Kikan. Sebagaimana representasi dari kehidupan, makanan Cokelat membawa setiap orang merasakan pahit dan manisnya hidup, dimana ada pengalaman manis, ada pengalaman pahit, ada kenangan manis, ada kenangan pahit, atau sebenarnya inisiatif nama Cokelat lahir karena empat cowok pahit dan satu cewek manis? Sepertinya itu semua tidak begitu penting, karena selama ini Cokelat telah mencapai impiannya untuk terus berkarya dan eksis di kancah musik Indonesia. Mungkin setelah bersama-sama, berkarya, bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang mudah. Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian sewaktu rekaman album kompilasi "Indie Ten" (1998) Ervin masuk menggantikan Deden, kemudian pada saat album "Untuk Bintang" (2000) Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album "Rasa Baru" (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi terbarunya.

Situs : www.cokelat.net

Video Klip Cokelat :

Setelah berjalan beberapa waktu, akhirnya Cokelat memutuskan untuk menetapkan Ernest menempati posisi Robert sebagai gitaris Cokelat. Ernest yang selama ini berstatus additional player telah resmi menjadi personil Cokelat tertanggal 31 Mei 2003. Ernest sendiri adalah adik dari Edwin, selama ini ernest telah menjalani hari-hari bersama Cokelat dimulai semenjak ia menjadi crew Cokelat, hingga menggantikan posisi gitar kedua bertandem bersama sang abang diatas panggung.

Kota satu ke kota yang lain, perjalanan satu ke perjalanan yang lain, panggung satu ke panggung yang lain, kenangan satu ke kenangan yang lain. Hari jadi kali ini menjadi sangat istimewa, kalau tahun-tahun lalu lebih banyak diperingati di Bandung, sempat pada tahun 2002, Cokelat memperingati hari jadinya yang ke enam di Ace

BOOMERANG BAND

Boomerang adalah sebuah kelompok musik rock papan atas Indonesia dari Surabaya. Resmi berdiri pada 8 Mei 1994 dengan nama Lost Angels, tetapi sudah mulai berkiprah sejak tahun 1991.\ Mereka konsisten tampil di jalur rock, meskipun demikian mereka tidak membatasi pengaruh berbagai macam aliran/style musik. Itu semua menjadi semacam trade mark atau ciri musik yang berbeda dari kelompok ini. Pengalaman yang sudah mereka kumpulkan antara lain adalah masuk dalam 10 besar terbaik Festival Rock Se-Indonesia ke 7 versi Log Zhelebour pada tahun 1993 dan berhak mendapat kesempatan untuk merekam single pertama mereka "No More" dalam album 10 finalis Festival Rock ke 7 Log Zhelebour. Pada awal tahun '90-an, Hubert Henry Limahelu a.k.a. 'HH5H' (bass), John Paul Ivan a.k.a. 'JPI' (gitar), Roy Jeconiah Isoka Wurangian (vokal) dan seorang drummer mendirikan sebuah band dengan nama 'Lost Angels', sebuah permainan kata dari nama kota Los Angeles dan sekaligus berarti `Malaikat Tersesat`. Pada tahun 1994 mereka direkrut oleh perusahaan rekaman Logiss Record. Dan pada bulan Maret - April 1994 dibawah produser Log Zhelebour di studio Nirwana Record, Surabaya, mereka bekerja hampir 18 jam setiap harinya untuk merekam album perdana mereka. Sementara selesai dengan proses rekaman album perdana mereka dan menunggu pembuatan cover kaset, mereka memutuskan untuk mengeluarkan drummer mereka karena tingkah lakunya tidak bisa lagi sejalan dengan idealisme tujuan semula kelompok mereka dan terlalu mementingkan materi pribadi. Pada 8 Mei 1994 mereka sepakat untuk mengganti nama Lost Angels menjadi Boomerang yang juga menjadi judul album perdana mereka yang dirilis dipasaran pada 1 Juli 1994 dengan single hit `Kasih`. Oleh karena itu pada pembuatan klip `Kasih` di album pertama, mereka hanya tampil bertiga. Untuk mengisi kekosongan posisi drummer pada saat mereka harus melakukan tour dan konser, mereka merekrut Farid Martin yang dikenal mereka dari Mas Tony, Sound Engineer pada album pertama dan kedua Boomerang. Pada tanggal 1 Januari 1995 Farid Martin resmi menjadi anggota tetap Boomerang. Namun pada pertengahan 2005, didasari "perbedaan prinsip", JPI memilih untuk keluar dari Booomerang dan memutuskan untuk bekerja sendiri. JPI membentuk band supergrup Trio JPI bersama dengan bassis Bondan Prakoso dari Funky Kopral dan Cliff sebagai drummer. Sebagai pengganti JPI, Boomerang sempat merekrut dua gitaris muda Indonesia, Oi dari Power Metal dan Tommy gitaris asal Riau. Tidak puas dengan performa mereka, Boomerang merekrut salah satu gitaris handal Indonesia Andry Franzzy yang merupakan mantan gitaris Powerslaves pada awal tahun 2006.

Situs : www.boomerang-ku.com

Video klipBoomerang :

GOD BLESS BAND

God Bless adalah grup musik rock yang telah menjadi legenda di Indonesia. Dasawarsa 1970-an bisa dianggap sebagai tahun-tahun kejayaan mereka. Salah satu bukti nama besar mereka adalah sewaktu God Bless dipilih sebagai pembuka konser grup musik rock legendaris dunia, Deep Purple di Jakarta (1975). Pada awalnya, God Bless bukanlah band yang memiliki lagu. Mereka hanya band yang biasa membawakan lagu-lagu orang pada setiap penampilan mereka. Proses masuknya band legendaris ini kedalam dapur rekaman dimulai dengan coba-coba. Mereka menulis lagu, dan lantas merekamnya. Mereka merekamnya di sebuah studio yang dikelola oleh Alex Kumara (ahli broadcast). Rekaman-rekaman ini bisa sampai ke telinga PT Aquarius Musikindo karena Suryoko - bos Aquarius - sering belajar gitar di rumah Ian. Mereka berdua memang sudah bersahabat sejak lama. Dan pada tahun 1975, God Bless merilis album perdananya. Menjelang pembuatan album kedua, Jockie Surjoprajogo keluar dari formasi, posisinya kemudian diambil alih oleh Abadi Soesman yang bergabung tahun 1979 dan ikut terlibat di pembuatan album Cermin (1980). Album Cermin (1980) mengandalkan lagu seperti Musisi, Anak Adam, Selamat Pagi Indonesia atau Sodom Gomorah. Pada album ini, konsep musik God Bless sedikit berubah menghadirkan ramuan aransemen lagu-lagunya terkesan lebih rumit dan membutuhkan skill tinggi dalam memainkannya. Album Cermin pun merupakan representasi dari pemberontakan God Bless terhadap dominasi industri rekaman ketika itu yang selalu mencekokkan komersialisme atas tuntutan pasar yang ketika itu sedang didominasi musik pop yang bertemakan cinta dalam pandangan secara sempit. Dua tahun setelah album Cermin dirilis, Abadi Soesman mengundurkan diri. Pada sekitar tahun 1980-an, salah satu promotor rock asal Surabaya, Log Zhelebour mulai gencar mementaskan festival rock di Indonesia, dan mulailah membangunkan God Bless dari "tidur panjangnya" dengan menjadikan lagu-lagu God Bless sebagai lagu "wajib" juga personilnya menjadi juri di festival yang akhirnya banyak melahirkan band-band rock di Indonesia, seperti Grass Rock, Elpamas, sampai Slank.

Video klip God Bless :

Kamis, 07 Januari 2010

AUDY ITEM, NUNGGU ALBUM BARU

Paula Allodya Item (lebih dikenal dengan Audy; lahir di Jakarta, 23 April 1983; umur 26 tahun) adalah seorang penyanyi Indonesia yang merupakan anak dari pasangan musisi jazz senior Jopie Item dan Evie Aquanthie Aziz. Audy merupakan puteri dari musisi Jopie Item dan Evie Aquanthie Aziz. Kakak laki-lakinya yang bernama Stevie Item merupakan gitaris dari grup band Andra and The BackBone. Sedangkan kakak perempuannya yang bernama Echa ItemOnce sebelum kini menikah dengan Emil, bassis dari band Naif. Audy sendiri pernah menjalin kasih dengan Tyo Nugros, namun kini percintaan mereka telah kandas. Audy Item tengah sibuk merampungkan album terbarunya yang beraliran musik rock. Aliran musik ini membuat Audy merasa bersemangat. "Musik rock dapat membuat aku lebih semangat. Selain itu, mungkin bisa dibilang jenuh pada musik yang mulai sama dan setipe. Aku pengen mencari yang lain dan bukan berarti penyanyi cewek bersolo karier segitu saja," kata Audy saat ditemui di acara Soundrenaline 2008, Lapangan Rampal, Malang, belum lama ini. Saat ditanya apakah kekasih pria bernama Donny ini tidak takut kehilangan penggemarnya lantaran mengusung tema baru, ia menampiknya. "Memang ada perubahan tetapi tidak signifikan. Aku punya karakter sendiri, jadi aku rasa memang sudah seharusnya sesuai dengan karakter dan lebih eksplore lagi dalam hal yang lain. Mudah-mudahan penggemar masih suka," harapnya. Meski beraliran keras, dalam album keempatnya itu Audy akan tetap mengangkat tema tentang cinta yang terinspirasi dari kehidupan pribadinya. "Tema cinta tetap ada. Inspirasinya diambil dari pengalaman pribadi, teman-teman, dan lingkungan sekitarku," beber pelantun Menangis Semalam ini.

Video klip Audy :

RED HOT CHILI PEPPERS

Red Hot Chili Peppers (mulanya Tony Flow and the Miraculously Majestic Masters of Mayhem) didirikan pada 1983 oleh alumni Fairfax High School Michael "Flea" Balzary (bass), Anthony Kiedis (vocals), Jack Irons (drums), dan Hillel Slovak (guitar) mulanya hanya untuk 1 kali pentas. Setelah menjadi terkenal di Los Angeles, mereka menandatangani kontrak rekaman dengan EMI. Irons dan Slovak menganggap band tersebut sebagai proyek sampingan, dan meninggalkan RHCP sebelum album perdana mereka untuk menekuni band asal mereka What Is This?. Album Red Hot Chili Peppers diterbitkan pada 1984 dan direkam dengan Jack Sherman pada gitar dan Cliff Martinéz pada drums dan produser Andy Gill dari Gang of Four namun tidak berhasil secara penjualan. Karena pertengkaran dalam tur, Sherman hengkang dan Slovak masuk kembali. George Clinton dari Parliament-Funkadelic menjadi produser album kedua mereka Freaky Styley pada 1985. Martinéz dipecat setelah album ini keluar dan Jack Irons bergabung kembali pada 1986. Pada saat ini mereka mulai menggunakan narkotika. Album mereka selanjutnya, yang masuk ke Billboard Top 200, adalah The Uplift Mofo Party Plan pada 1988 dengan produser Michael Beinhorn. Ini adalah satu-satunya album dengan keempat anggota awal. Dalam tur, Slovak semakin kecanduan obat-obatan dan ia akhirnya overdosis heroin pada 25 Juni 1988 dalam sebuah tur di Eropa. Jack Irons kembali cabut dan bergabung dengan Pearl Jam dan Eleven. Setelah pengganti sementara drummer Dead Kennedys D.H. Peligro dan mantan gitaris P-Funk DeWayne "Blackbyrd" McKnight, mereka akhirnya menemukan Chad Smith dan John Frusciante untuk merekam album selanjutnya, Mother's Milk, yang diterbitkan pada Agustus 1989. Album ini mencapai #52 di AS, yang tertinggi bagi mereka saat itu. Pada 1990 mereka pindah ke Warner Brothers Records. Rick Rubin menjadi produser album kelima mereka Blood Sugar Sex Magik, yang menghasilkan banyak hit dan terjual 7 juta keping di AS. Single "Give it Away" memenangkan Grammy award pada 1992 untuk "Best Hard Rock Performance With Vocal", dan single-single lainnya adalah "Breaking the Girl", "Suck My Kiss", dan "Under the Bridge". Blood Sugar Sex Magik masuk ke nomor 310 dalam daftar Rolling Stone magazine The 500 Greatest Albums of All Time, dan pada 1992 mencapai # 3 di AS. Masalah obat-obatan kembali menghadang mereka dan Frusciante keluar dari band pada Mei 1992. Setelah menggantikannya dengan Arik Marshall dan Jesse Tobias dari Mother Tongue, mantan gitaris Jane's Addiction Dave Navarro digaet untuk merekam album One Hot Minute. Album ini juga terjual 5 juta keping dan bertahan di tangga album selama 55 minggu. Setelah Navarro dipecat pada 1997, John Frusciante kembali dan mereka merekam Californication. Album ini lebih berhasil daripada BSSM dan terjual 15 juta keping. Lagu-lagu hit dari album ini adalah "Scar Tissue", "Otherside", dan "Californication". Pada 2001 mereka menerbitkan By the Way pada 9 Juli 2002. Album ini terjual 700.000 keping pada minggu pertama dan menghasilkan lagu-lagu hit "By the Way", "The Zephyr Song", "Can't Stop", "Dosed", dan "Universally Speaking". Mereka merekam dua lagu baru "Fortune Faded" dan "Save the Population" untuk album Greatest Hits dan pada 2004 album live mereka yang pertama , Live in Hyde Park. Pada tahun 2006 mereka mengeluarkan Stadium Arcadium yang merupakan album ganda.

Situs : www.redhotchilipeppers.com

Video klip Red Hot Chilli Peepers :

Selasa, 05 Januari 2010

;

LOUDNESS BAND

Loudness adalah nama dari grup band heavy metal Jepang yang dibentuk oleh Akira Takasaki di tahun 1981.Album pertama mereka berjudul Birthday Eve; Album ini cukup sukses di Jepang sehingga mempopulerkan nama Loudness di kalangan penggemar heavy metal Jepang. Setelah selesai merekam album ketiga mereka (The Law of Devil's Land) di tahun 1983, Loudness memutuskan untuk mulai memperluas pasar mereka di luar Jepang dan merekam album keempat mereka (Disillusion) di Eropa. Pada tahun 1985, mereka menandatangani kontrak dengan perusahaan rekaman Atlantic Records dengan bantuan Joe Gerber (mantan manajer Twisted Sister) dan menghasilkan album kelima mereka Thunder in the East. Thunder in the East tercatat sebagai album dengan penjualan yang cukup sukses dan berhasil menempatkan diri di posisi #74 di Billboard Charts. Album kelima ini juga merupakan album pertama Loudness yang seluruh lagunya direkam dalam bahasa Inggris. Merekam lagu dalam bahasa Inggris merupakan tren yang banyak dilakukan grup-grup musik Jepang lainnya. Pada tanggal 14 Agustus 1985, Loudness membuat sejarah dengan mencatatkan diri sebagai grup band Jepang pertama yang melakukan pertunjukan di Madison Square Garden di New York. Album keenam mereka, Lightning Strikes berhasil menembus posisi #64 di Billboard Charts. Catatan penjualan album keenam yang diproduseri oleh Max Noorman ini menunjukkan kalau album Lightning Strikes / Shadows of War laku di Amerika Serikat dan seluruh dunia sehingga membuktikan bahwa Loudness sudah berhak menyandang status sebagai grup band Heavy Metal berskala internasional. Untuk membantu meningkatkan popularitasnya, Loudness sering melakukan tour bersama dengan grup-grup band yang sudah lebih populer sebelumnya, seperti Mötley Crüe, AC/DC, Poison, dan Stryper. Pada bulan Agustus 1987, Loudness merilis album Hurricane Eyes dengan produser Eddie Kramer, salah satu produser musik rock terbaik pada jamannya. Album ini dirilis dalam dua versi, versi bahasa Inggris dan bahasa Jepang. Pada bulan Desember 1988, vokalis Niihara memutuskan untuk keluar dari Loudness dan diganti oleh Mike Vescera, seorang artis asal Amerika yang sebelumnya pernah bergabung dengan band Yngwie J. Malmsteen. Sayangnya, penggantian vokalis ini juga dibarengi dengan berubahnya gaya bermusik Loudness dari heavy metal menjadi pop metal, sehingga banyak fans mereka yang merasa kecewa dan popularitas Loudness terus menurun sejak saat itu. Dalam perjalanan karir selanjutnya, grup Loudness sempat mengalami beberapa kali bongkar pasang anggota band, tetapi sepertinya mereka tetap tidak berhasil mendongkrak popularitas mereka kembali seperti di era 80-an. Pada sekitar pertengahan tahun 2001, Takasaki mengadakan konser dalam rangka memperingati ulang tahun ke-20 dari grup Loudness dengan mengajak semua anggota band Loudness yang asli dari tahun 1981. Konser ulang tahun tersebut disambut dengan sangat meriah oleh fans Loudness di Jepang, sehingga Takasaki memutuskan untuk merekam album reuni Loudness dengan anggota asli Loudness tersebut. Pada tahun 2006, Loudness mengadakan tur ke Amerika dan Kanada dalam rangka memperingati ulang tahun ke-26 grup band mereka.

Situs : www.loudness.com (my space)

Video klip Loudness :

PEE WEE GASKINS BAND

Melalui mini album bertitle Stories From Our High School Years, Pee Wee Gaskins yang beranggotakan Dochi (Vokal / Gitar), Sansan (Vokal / Gitar), Eye (Bass), Omo ( keyboard / Syntesizer), dan Aldy (Drum) berhasil menjadi band Indie yang membuat cewek – cewek menjadi histeris . Pee Wee Gaskins, berawal dari proyek solo Dochi. Ia merekam sendiri beberapa lagu yang ia buat dalam format akustik, kemudian ia memiliki pemikiran untuk membawakan lagu - lagu tersebut di dalam sebuah band. Dipilihlah lagu yang berjudul Here Up On The Attic untuk direkam dengan format band, dan semua instrumennya dia mainkan sendiri. “Akhirnya gue cari teman -teman yang mau bantu dan gabung sama gue. Setelah dapet personilnya, kami namain band ini Pee Wee Gaskins,” kenang Dochi. Nama ini diambil dari seorang pembunuh yang memiliki reputasi di atas rata - rata yaitu Donald Gaskins, karena ia bertubuh kecil maka sering di panggil “Pee Wee” . “Maka kita ambil filosofinya, kecil – kecil bisa membunuh banyak orang . “ kata Dochi. Nggak butuh waktu lama buat mereka untuk mengumpulkan massa dan fanbase yang kemudian menyebut dirinya sebagai Party Dorks. Party Dorks Pee Wee termasuk penggemar yang loyal. Bahkan mereka sampai punya ketua sendiri yang mengurus dan menjadi penyambung info dari band untuk para anggotanya. Sesungguhnya, panggilan ini berasal dari usulan para fans , pernah juga ada usul fanbasenya bernama Peskiners dan Dorkzilla . Namun untuk mengenang masa culunnya Sma maka dipilih Party Dorks gitu. Album mereka terjual hingga 2000 keping dan tawaran untuk manggung pun berdatangan. Bukan hanya di Jakarta – Bandung saja, tapi sampai ke Makassar dan kota – kota besar lainnya . “Udah hampir setahun belakangan kami selalu manggung tiap minggu,” kata Omo. Bulan lalu, Dochi, Sansan, Omo, Aldy, dan Eye merilis masa album kedua mereka yang dikasih judul The Sophomore. Singel pertama dari album ini adalah Welcoming The Sophomore, bercerita tentang Eye, anggota baru band ini. “Kira-kira lagunya bercerita tentang sambutan Pee Wee buat Eye,” Ucap Dochi.

Situs : www.peeweegaskin.com (My space)

Video klip Pee Wee Gaskin

OASIS BAND

Oasis are an English rock band that formed in Manchester in 1991. Originally known as The Rain, the group was formed by Liam Gallagher (vocals and tambourine), Paul Arthurs (guitar), Paul McGuigan (bass guitar) and Tony McCarroll (drums, percussion), who were soon joined by Liam's older brother Noel Gallagher (lead guitar and vocals). As of June 2009, Oasis had sold over 70 million records worldwide.[2] They have had eight UK number-one singles, seven UK number-one albums, fifteen NME Awards, nine Q Awards, four MTV Europe Music Awards and five BRIT Awards, including one in 2007 for outstanding contribution to music. Its members were signed to independent record label Creation Records and afterwards released their record-setting debut album Definitely Maybe in 1994. The following year, the band recorded the critically acclaimed (What's the Story) Morning Glory? (1995) with their new drummer Alan White in the midst of rivalry with Britpop peers Blur in the charts. The Gallagher brothers featured regularly in tabloid newspapers for their sibling disputes and wild lifestyles. Oasis released their third album, Be Here Now, in 1997, which became the fastest-selling album in UK chart history. The band lost members Paul McGuigan and Paul Arthurs as they went on to record and release Standing on the Shoulder of Giants in 2000 and were replaced by Gem Archer and Andy Bell who joined the group for the recording of Heathen Chemistry in 2002. The band found renewed success and popularity with their albums Don't Believe the Truth and Dig Out Your Soul[3][4] and their supporting tours. In August 2009, Noel Gallagher announced his departure from the band.[5][6][7] Liam Gallagher initially stated that Oasis were "done", but later announced that the remaining members of the band would continue to record music, and did not rule out the possibility of retaining the Oasis name.[8][9][10] As of December 2009, the new band's tentative name was Oasis 2.0

Situs : www.oasisinet.com

Video klip Oasis :

Senin, 04 Januari 2010

GARASI BAND

Garasi Band adalah trio band kelahiran akhir 2005. Garasi digawangi oleh Ayu Ratna (vokal, gitar), Fedi Nuril (keyboard, gitar) dan Aries Budiman (drum). Kelahiran band ini cukup unik karena diikuti rilis film layar lebar dengan setting grup mereka. Film dengan judul Garasi (2006) itu diproduseri oleh Mira Lesmana dan di bawah arahan Agung Sentausa. Album perdana mereka dirilis bersamaan dengan peluncuran film Garasi. Pemasaran album mereka dibantu oleh Indra Lesmana, Abdee Slank, dan Anang, serta diproduksi oleh Miles Music. Ketiga personil Garasi ditemukan secara tidak langsung oleh musisi Indra Lesmana, adik Mira Lesmana. Ayu awalnya ikut audisi pencarian bakat Indonesian Idol. Namun sayang dirinya tidak lolos. Indra yang tertarik dengan kepiawaian Ayu dalam bermain gitar, sehingga ia meminta kakaknya, Mira Lesmana untuk meng-casting Ayu. Sedangkan Aries adalah drummer yang kerap mengikuti festival dan sering mendapat gelar sebgai best drummer. Fedi Nuril yang sebelumnya terkenal sebagai bintang iklan dan aktor ini mendapat kepercayaan untuk memainkan keybord sekaligus gitar. Album perdana mereka akan diedarkan bersamaan dengan peluncuran film Garasi.[1] Berkah kembali menghampiri mereka karena dipercaya tampil di Jepang pada tanggal 1 November 2007. Aksi musik dengan iringan akustik ini dilakukan karena film Garasi akan diputarkan secara eksklusif di 8th NHK Asian Film Festival 2007, yang berlangsung pada tanggal 31 Oktober hingga 5 November 2007.[2] Dua tahun setelah album perdana, Garasi kembali merilis album kedua bertajuk Garasi II pada 7 Juli 2008. Album yang berisi 10 lagu dan 1 bonus track dengan single hits "Tak Ada Lagi" ini mengeksplorasi sound digital rock bernada sedikit mellow. Garasi pun mencoba berkompromi dengan pasar.[3] Awal tahun 2009, Ayu Ratna resmi dinyatakan mundur sebagai vokalis grup musik Garasi. Masalah ketidakcocokan dan kesibukan Ayu di luar dinyatakan Fedi Nuril sebagai penyebab dikeluarkannya Ayu dari Garasi.[4] Karena kekosongan band Garasi, maka untuk sementara Fedi yang akan menjadi vokalis Garasi untuk kepentingan show-show. Sampai saat ini, personel dan managemen Garasi masih melakukan audisi untuk vokalis mereka yang baru.

Situs : Friendster.garasi band

Video klip Garasi Band :

EBIET G ADE, TREND BALADA INDONESIA

Ebiet G. Ade (lahir di Banjarnegara, Jawa Tengah, 21 April 1954; umur 55 tahun) adalah seorang penyanyi dan penulis lagu berkewarganegaraan Indonesia. Ebiet dikenal dengan lagu-lagunya yang bertemakan alam dan duka derita kelompok tersisih. Lewat lagu-lagunya yang ber-genre balada, pada awal karirnya, ia 'memotret' suasana kehidupan Indonesia di akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Tema lagunya beragam, tidak hanya tentang cinta, tetap ada juga lagu-lagu bertemakan alam, sosial-politik, bencana, religius, keluarga, dll. Sentuhan musiknya sempat mendorong pembaruan pada dunia musik pop Indonesia. Semua lagu ditulisnya sendiri, ia tidak pernah menyanyikan lagu yang diciptakan orang lain, kecuali lagu Mengarungi Keberkahan Tuhan yang ditulis bersama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ebiet pertama kali belajar gitar dari kakaknya, Ahmad Mukhodam, lalu belajar gitar di Yogyakarta dengan Kusbini. Semula ia hanya menyanyi dengan menggelar pentas seni di Senisono, Patangpuluhan, Wirobrajan, Yogyakarta dan juga di Jawa Tengah, memusikalisasikan puisi-puisi karya Emily Dickinson, Nobody, dan mendapat tanggapan positif dari pemirsanya. Walau begitu ia masih menganggap kegiataannya ini sebagai hobi belaka. Namun atas dorongan para sahabat dekatnya dari PSK (Persada Studi Klub yang didirikan oleh Umbu Landu Paranggi) dan juga temannya satu kos, akhirnya Ebiet bersedia juga maju ke dunia belantika musik Nusantara. Setelah berkali-kali ditolak di berbagai perusahaan rekam, akhirnya ia diterima di Jackson Record pada tahun 1979.[6] Jika semula Ebiet enggan meninggalkan pondokannya yang tidak jauh dari pondok keraton, maka fakta telah menunjuk jalan lurus baginya ke Jakarta. Ia melalui rekaman demi rekaman dengan sukses. Sempat juga ia melakukan rekaman di Filipina untuk mencapai hasil yang lebih baik, yakni album Camellia III. Tetapi, ia menolak merekam lagu-lagunya dalam bahasa Jepang, ketika ia mendapat kesempatan tampil di depan publik di sana. Pernah juga ia melakukan rekaman di Capitol Records, Amerika Serikat, untuk album ke-8-nya Zaman. Ia menyertakan Addie M.S. dan Dodo Zakaria sebagai rekan yang membantu musiknya. Lagu-lagunya menjadi trend baru dalam khasana musik pop Indonesia. Tak heran, Ebiet sempat merajai dunia musik pop Indonesia di kisaran tahun 1979-1983. Sekitar 7 tahun Ebiet mengerjakan rekaman di Jackson Record. Pada tahun 1986, perusahaan rekam yang melambungkan namanya itu tutup dan Ebiet terpaksa keluar. Ia sempat mendirikan perusahaan rekam sendiri EGA Records, yang memproduksi 3 album, Menjaring Matahari, Sketsa Rembulan Emas, dan Seraut Wajah. Sayang, pada tahun 1990, Ebiet yang "gelisah" dengan Indonesia, akhirnya memilih "bertapa" dari hingar bingar indutri musik dan memilih berdiri di pinggiran saja. Baru pada tahun 1995 ia mengeluarkan album Kupu-Kupu Kertas (didukung oleh Ian Antono, Billy J. Budiardjo (alm), Purwacaraka, dan Erwin Gutawa) dan Cinta Sebening Embun (didukung oleh Adi Adrian dari KLa Project). Pada tahun 1996 ia mengeluarkan album Aku Ingin Pulang (didukung oleh Purwacaraka dan Embong Rahardjo). Dua tahun berikutnya ia mengeluarkan album Gamelan yang memuat 5 lagu lama yang diaransemen ulang dengan musik gamelan oleh Rizal Mantovani. Pada tahun 2000 Ebiet mengeluarkan album Balada Sinetron Cinta dan tahun 2001 ia mengeluarkan album Bahasa Langit, yang didukung oleh Andi Rianto, Erwin Gutawa dan Tohpati. Setelah album itu, Ebiet mulai lagi menyepi selama 5 tahun ke depan. Ebiet adalah salah satu penyanyi yang mendukung album Kita Untuk Mereka, sebuah album yang dikeluarkan berkaitan dengan terjadinya tsunami 2004, bersama dengan 57 musisi lainnya. Ia memang seorang penyanyi spesialis tragedi, terbukti lagu-lagunya sering menjadi tema bencana.

Situs : www.ebietgade.com

Video klip Ebiet G Ade :

Sabtu, 02 Januari 2010

ERMY KULLIT

Ermy Kullit yang memiliki nama lengkap Ermy Maryam Nurjannah Kullit (lahir di Manado, 13 Mei 1955; umur 54 tahun) adalah penyanyi jazz Indonesia. Ermy juga mendapat julukan sebagai Selena Jones Indonesia. Nama Ermy melejit berkat tembang "Kasih" ciptaan Richard Kyoto dan "Pasrah" ciptaan Ryan Kyoto. Sejak mulai berkarier di tahun 1973, Ermy tercatat telah menelurkan lebih dari 20 album. Kerja sama Ermy dan Ireng tercipta pertama kali saat merilis album Jazzy Dixie di tahun 1982. Album yang diedarkan perusahaan Irama Tara ini berisi lagu-lagu pop yang sudah dikenal dan top di eranya, seperti "Nikmatnya Cinta", "Kidung", "Widuri", "Mimpi", "Benci tapi Rindu", dan lain-lain. Ireng tak hanya berperan sebagai penata musik, tapi juga penggagas sebagai debut awalnya ke dapur rekaman dengan mengusung lagu-lagu jazz. Tentu saja kehadiran Ermy disambut baik setelah sekian lama penikmat musik jazz menantikan regenerasi dari Margie Sigers dan Rien Djamain. Setahun kemudian, Ermy kembali bersama Ireng merilis album Bossas dengan lagu-lagu karya cipta sang legendaris, Rinto Harahap. Kemudian disusul album Cintaku Abadi (1984) ciptaan Buche Tess dan Walau dalam Mimpi (1985) hasil ciptaan David Messakh. Nama Ermy melejit berkat lagu Kasih ciptaan Richard Kyoto yang direkam tahun 1986. Lewat album ini pula Ermy dinobatkan sebagai Penyanyi Jazz Terbaik pilihan angket pembaca tabloid Monitor dan nominasi sebagai album terbaik oleh BASF Award. Tiga tahun kemudia, karya Ryan Kyoto, "Pasrah" kian memantapkan kariernya di dunia tarik suara.

Video klip Ermy Kullit :