Jumat, 02 November 2018

TARU SASMITA DAN BAMBANG DH KAWAL KELANJUTAN PENDIDIKAN BUNDA PAUD.



TARU SASMITA DAN BAMBANG DH KAWAL KELANJUTAN PENDIDIKAN BUNDA PAUD.

SURABAYA – Taru Sasmita, calon anggota legislatif (Caleg) DPRD Surabaya, dari PDI Perjuangan, daerah pemilihan (Dapil) 1, nomor urut 1, menaruh perhatian besar pada lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Masih banyak lembaga PAUD di Kota Pahlawan yang menghadapi keterbatasan sarana prasarana (Sarpras), juga tingkat pendidikan pengasuh (bunda).
“Masih banyak bangunan sekolah PAUD yang kondisinya serba terbatas. Ini karena ada yang memanfaatkan Balai Rukun Warga (RW). Pemkot sendiri tidak bisa merenovasi atau meningkatkan kapasitas bangunan lantaran terganjal legalitas lahan tempat berdirinya Balai RW. Syarat pemkot bisa membangun, lahannya wajib bersertifikat. Faktanya, banyak lahan fasilitas umum (Fasum) belum didukung sertifikat.
“Fakta ini kami dengar langsung dari bunda dan orang tua yang anaknya sekolah di PAUD. Sejumlah lembaga PAUD sempat saya datangi, ini juga untuk melihat langsung proses pendidikan anak usia dini serta menangkap harapan orang tua, anak, dan bunda PAUD,” papar Taru, Minggu (21/10/2018).
Masalah lain yang ditemui selama Taru turun dan menyambangi sekolah PAUD adalah bunda PAUD banyak yang belum memiliki latar belakang pendidikan sarjana strata 1 (S1). Bunda PAUD yang ada sekarang bersifat relawan sehingga latar pendidikannya kurang diperhatikan. Bahkan ada yang sebatas lulusan SMP.
“Ke depan jenjang pendidikan Bunda PAUD perlu ditingkatkan. Bunda PAUD yang usianya masih muda bisa dikuliahkan dengan pembiayaan pemkot. Selama ini sudah jalan, cuma kuotanya belum banyak,” papar Taru.
Sesuai aturan yang ada, kata Taru, Bunda PAUD harus berlatar belakang pendidikan S1. “Pemkot harus menambah jumlah universitas yang diajak kerjasama dalam kelanjutan pendidikan para Bunda PAUD,” pesannya.
Sementara itu, caleg DPR RI, dari PDI Perjuangan, dapil Jatim 1 (Surabaya-Sidoarjo), nomor urut 1, Bambang Dwi Hartono, mengatakan semasa dirinya menjadi wali kota Surabaya sudah menanamkan dasar memberikan beasiswa pendidikan S1 bagi Bunda PAUD di Surabaya. Ketika itu Bunda PAUD yang usianya sudah sepuh diberi kesempatan kuliah singkat 6 bulan, dan yang masih muda berkesempatan kuliah S1.
“Ketika menjawab wali kota Surabaya, saya yang pertama merealisasikan pemberian insentif bagi Bunda PAUD, guru mengaji dan guru sekolah minggu. Ini karena pertimbangan orang tua membayar guru les anaknya. Guru ngaji, guru sekolah minggu dan Bunda PAUD harus dapat ini (insentif),” tutup Bambang DH, sapaannya. (ayi)