CERITA
KI SAPUJAGAD TIRTAMAYA MAWANGI HUJAN SMA 15 SURABAYA, Sabtu 8 Pebruari 2020
Cuaca
ekstrim di Bulan Februari membuat pusing panitia yang punya acara di bulan
tersebut karena bulan itu prakiraan cuaca hujan lebat akan turun sehingga
dibutuhkan jasa pawang hujan. Demikian dengan panitia olimpiade matematika SMA
15 Surabaya begitu kuatir dengan kondisi tersebut sehingga meminta bantuan Ki
Sapujagad Tirtamaya, pawang hujan Surabaya untuk membantu kelancaran acara hari
Sabtu 8 pebruari 2020 jam 07.00 s/d 18.00 WIB.
Mendapat
kepercayaan tersebut, Ki Sapujagad Tirtamaya melakukan ritual ke makam Sunan
Bungkul terlebih dahulu pada hari Rabu malam, 6/2-2020. Dalam perjalanan sudah
gerimis tipis dan hujan sudah turun duluan ketika dilewati Ki Sapujagad. Ki Sapujagad
tidak sampai kehujanan. Sampai di Sunan Bungkul bermunajat kepada Allah agar
acara berlangsung dengan lancar. Tujuan ritual ini untuk merubah kondisi alam
sehingga cuaca di hari Sabtu tidak begitu ekstrim.
Berikutnya
hari kamis malam 7/2-2020, berangkat ke makam Sunan Ampel, Raden Rahmat. Dalam
perjalanan hujan gerimis sehingga Ki Sapujagad kehujanan, sampai ke makam Sunan
Ampel hujan turun lebat sekali. Dan ditempat ini juga memohon kepada Allah agar
acara berjalan dengan lancar. Kurang lebih hujan lebat berlangsung satu jam. Ada
laporan daerah gempol pasuruan banjir. Sebetulnya ritual ini bertujuan untuk
merubah cuaca di hari Sabtu agar cuaca tidak begitu ekstrim. Katanya panitia,
SMA 15 daerah Menanggal Surabaya kalau hujan deras halamannya banjir.
Hari
Sabtu jam 06.30, Ki Sapujagad berangkat menuju lokasi, Surabaya cuaca mendung
dan sampai di achmad yani hujan turun gemericik namun di lokasi cuaca agak
mendung tapi tidak hujan. Segera Ki Sapujagad membuat bentengan segitiga yang
berjarak 1 km dari lokasi dengan media dari alam yakni cabe merah, brambang dan
bawang (sapujagad) yang dibuat seperti sate plus dupa dan rokok. Setelah
memasangi benteng segitiga, Ki Sapujagad kembali ke lokasi dan memasang media sapujagad
sebagai tanda kalau Ki sapujagad punya hajat di tempat tersebut.
Setelah
dipasang, ada perubahan cuaca di lokasi, angin berubah kencang dan
berputar-putar. Awan berjalan beriringan dengan cepat menuju ke timur seperti
kereta api terus berjalan tanpa putus. Dan ada laporan Denpasar Bali, hujan
deras. Jam 14.00 alam mengajak bercanda, pada saat siswa keluar berbarengan di
halaman sekolah tiba-tiba hujan turun rintik-rintik disangkanya oleh alam acara
sudah selesai padahal acara selesai jam 18.00. Segera Ki Sapujagad mengambilkan
tindakan dengan memasang dupa di jalan pertigaan atau perempatan terdekat dan
memberi kopi beserta rokok. Alhamdullilah hujan rintikpun berhenti sehingga
kegiatan berlangsung kembali. Jam 15.00 membuat bentengan lagi untuk memperkuat
lokasi dari guyuran hujan. Dan acara berlangsung sukses sampai dua hari
Surabaya aman dari hujan.
Padepokan
Pawang hujan
Ki
Sapujagad Tirtamaya
Wa
082330152646