WIDYASWARA
MERILIS LAGU “JIWA SOSIAL”
Lagu
Jiwa Sosial ditulis 10 tahun yang lalu dan lagu ini sudah melalui perkenalan
yang lama dimana widyaswara mengajar seni di sekolah SMP/SMA. Dan responnya
siswa bagus dan banyak yang sudah hapal. Namun untuk merekam dan menemukan
penyanyi sangatlah sulit mungkin belum waktunya untuk digarap secara serius. Sebetulnya
lagu Jiwa Sosial hanya melengkapi kedua lagu religious dari Sunan Kalijaga (Lir
Ilir) dan Sunan Bonang (Tombo Ati) karena sebagian syair dari lagu Jiwa Sosial
diambil dari ajaran Sunan Drajat.
Lagu
Lir ilir (Sunan Kalijaga) mengajarkan keimanan, syariat, rukun islam, ilmu
tauhid/ketuhanan, belajar islam masih terbuka lebar kemudian lagu Tombo Ati (Sunan
Bonang) mengajarkan bahwa obat hati seperti sakit hati, iri dengki, syirik, galau,
patah hati, kurang semangat hidup ada lima perkaranya yakni membaca Qur’an dan
maknanya, kedua Sholat malam dirikanlah, ketiga berkumpullah dengan orang
sholeh, keempat perbanyak berpuasa, kelima zikir yang lama, apabila salah satu
dilakukan/dijalani maka Allah akan memberi ridhoNya. Namun semua itu tidak
sempurna apabila manusia tidak mempunyai jiwa sosial. Yang rela membantu/memberi
manusia lain lahir batin sehingga ada kebersamaan/persatuan di antara mereka.
Dan ini semua telah diajarkan Sunan Drajat 500 tahun yang lalu. Widyaswara
hanya melanjutkan ajaran beliau sehingga manusia Indonesia akan sempurna lahir
bathin karena sudah menerima ajaran ketiga sunan tersebut. Dan Indonesia akan
menjadi panutan dunia atau mercu suar dunia karena ketiga ajaran tersebut
merupakan kunci manusia yang unggul di dunia.
LAGU
JIWA SOSIAL
RADIO
WIDYASWARA SURABAYA