5
GENGGAMAN/PEGANGAN PUSAKA CAPRES INDONESIA 2019-2024
Ditulis oleh
Ki Sapujagad Tirtamaya budayawan Surabaya
Leluhur bangsa Indonesia sudah
memiliki peradaban yang tinggi sejak dahulu kala. Sejak jaman kerajaan sudah
ada pembelajaran bahwa seorang lelaki/satrio sejati harus mempunyai 5 pegangan
yaitu rumah, kendaraan (kuda), peliharaan (burung perkutut lokal), pusaka
(keris dan tombak) dan istri. Apabila salah satu tidak dimiliki maka ada
ketimpangan dalam hal karir atau pekerjaan. Seorang calon pemimpin harus
menyadari hal tersebut banyak contoh dalam perjalanan sejarah kerajaan di
Nusantara. Salah satunya perjalanan seorang Ken Arok, pada awal karir Ken Arok
ia hanyalah seorang perampok, pemabuk yang hidupnya tidak mempunyai tujuan yang
jelas. Beruntung Ken Arok diambil murid oleh seorang pendeta India yang bernama
Lohgawe. Beliau mengajarkan banyak hal kepada Ken Arok tentang ilmu kehidupan,
ketatanegaran dan kanuragan sehingga Ken Arok menjadi satria yang pilih tanding
dan sangat cerdik (strategi). Dengan bantuan pendeta India tersebut, Ken Arok
bisa masuk sebagai pengawal di Kadipaten Tumapel yang dipimpin oleh Tunggul
Ametung.
Pada suatu hari tanpa sengaja Ken Arok melihat Ken Dedes permaisuri
Tunggul Ametung turun dari kereta. Di kemaluan Ken Dedes memancarkan sinar yang
terang dan menyilaukan dan itu terjadi dalam sekejap saja. Kemudian Ken Arok
melaporkan kejadian tersebut kepada gurunya. Menurut penjelasan gurunya bahwa
seorang wanita apabila kemaluannya memancarkan sinar, keturunannya akan menjadi
raja di tanah Jawa. Mendengar nasehat dari gurunya, timbullah siasat untuk
memiliki wanita tersebut untuk dijadikan istri (permaisuri). Ken Arok mengetahui
kalau Tunggul Ametung merupakan adipati yang sakti, tak ada senjata yang mempan
untuk menembus kulit Tunggul Ametung. Atas saran gurunya, Ken Arok memesan
sebuah pusaka yang sakti kepada Mpu Gandring. Setelah bertemu Mpu Gandring, ia
dijanjikan untuk datang kembali satu tahun ke depan dan Ken Arok
menyanggupinya.
Namun Ken Arok tidak sabar untuk menunggu keris tersebut selesai dalam
satu tahun. Waktu sudah berjalan lima bulan, dia ingin menuntaskan rencananya
kemudian dia berangkat menuju kediaman Mpu Gandring untuk mengambil keris. Di
kediaman Mpu Gandring, dia disambut dengan ramah kemudian Mpu Gandring
menunjukkan pesanan keris Ken Arok. Menurut Mpu Gandring keris belum sempurna
karena masih banyak energy nagatif yang menyelimutinya. Sambil mengamati keris
buatan Mpu Gandring, Ken Arok merasakan getaran yang mendebarkan. Energi keris
tersebut begitu luar biasa. Ken Arok berpikir apabila keris tersebut
disempurnakan akan membutuhkan waktu yang lama, ia butuh keris itu sekarang
untuk melanjutkan rencananya. Tanpa berpikir panjang, Ken Arok menikam ke Mpu
Gandring dengan keris tersebut. Dalam kondisi sekarat Mpu Gandring mengutuk Ken
Arok bahwa 7 turunan Ken Arok akan meninggal oleh keris tersebut termasuk juga
Ken Arok. Siasat Ken Arok kemudian dilanjutkan dengan menunjukkan keris tersebut
kepada temannya yakni Kebo Hijo. Ia tahu kalau Kebo Hijo suka pamer kepada
semua orang. Kebo Ijo begitu tertarik dengan pusaka Ken Arok yang memiliki
magis yang kuat dan merayu Ken Arok untuk meminjaminya. Dan Ken Arok
meminjamkan pusakanya pada Kebo Hijo. Kebo Hijo begitu senang kemudian
memamerkannya kepada semua orang di kadipaten Tumapel. Dan menunjukkan
kemampuan keris tersebut. Keris ditikam di pohon pisang seketika pohon pisang
menjadi gosong. Orang-orang begitu takjub melihat kemampuan pusaka tersebut.
Ken Arok melanjutkan rencananya untuk membunuh Tunggul Ametung. Malam
hari dia menyelinap keluar menuju ke rumah Kebo Hijo. Kebo Hijo tertidur pulas
dan Ken Arok Arok segera mengambil pusakanya. Di kadipaten, Tunggul Ametung
juga tertidur pulas, dengan mengendap Ken Arok menghampirinya dan langsung
menikam di dada Tunggul Ametung dan tewas seketika. Kejadian tersebut
disaksikan oleh Ken Dedes.
Keesokan harinya kadipaten Tumapel heboh, sang akuwu telah tewas, di
dadanya tertancap keris milik Kebo Hijo. Sebagai pengawal Tunggul Ametung, Ken
Arok segera ke rumah Kebo Ijo dan menangkapnya dan langsung dibawa di
kadipaten. Di hadapan rakyat Tumapel, Ken Arok membunuh Kebo Hijo dengan keris
tersebut kemudian Ken Arok mengambil alih kepemimpinan Tumapel dan mempersunting
Ken Dedes. Ken Arok dinobatkan menjadi akuwu Tumapel.
Dengan dukungan permaisurinya Ken Dedes dan pelarian pendeta dari
kerajaan kediri kemudian Ken Arok menaklukan kerajaan Kediri dan berhasil
mengalahkannya. Dan mendirikan kerajaan baru yang bernama Singosari dan menjadi
Raja dengan gelar Sri Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi dengan permaisuri
Kendedes. Itulah kisah perjalanan Ken Arok untuk mendapatkan istri pilihan
yakni Ken Dedes.
Contoh berikutnya perjalanan mantan presiden Soeharto. Beliau
mempunyai istri yang berdarah biru keturunan Pangeran Samber Nyowo seorang raja
Mangkunegara 1. Dengan memiliki istri tersebut pejalanan karir politik Soeharto
menjadi cemerlang sehingga ia mampu menjadi presiden yang kedua menggantikan
Soekarno. Soeharto tahu kalau dirinya bisa mencapai kejayaan karena mendapat
pamor raja dari Istrinya, keturunan raja mangkunegara I. Ia menyerap energi
istrinya yang dapat menopang langkah dalam kehidupannya sehingga dapat menjadi
presiden. Dalam budaya Jawa, perempuan tak sekedar istri namun juga perlambang
kehidupan dan bisa menimbulkan rasa bangga pada seorang pria. Seorang istri
bisa menjadi motivasi bagi lelaki untuk mencapai kejayaan. Leluhur tanah Jawa
memberikan doa restu kepada Soeharto sehingga mampu berkuasa selama 30 tahun.
Dalam budaya Jawa, istri dapat diibaratkan sebagai jagad alit (kecil),
rakyat dan alam semesta merupakan jagad besar. Satria sejati harus mampu
menguasai jagad alit sebelum mengendalikan jagad besar, dan itu dilakukan
secara seimbang. Seorang satria harus dapat mengendalikan istrinya. Seorang
istri kadang-kadang meminta sesuatu di luar kemampuan suami sehingga timbul
percecokan. Pertengkaran dalam rumah tangga apabila tidak dapat dikendalikan
akan menimbulkan perceraian. Makanya satria sejati harus mampu mengendalikan
istrinya, kalau ia mampu mengendalikannya, kemampuannya akan meningkat untuk
mengendalikan rakyat/masyarakat (jagad besar).
Capres no urut 01, Joko Widodo telah memiliki 5 genggaman yakni rumah,
kendaraan, peliharaan, pusaka dan istri yang penurut. Dia yang mempunyai istri
yang penurut dan tidak cerewet. Dan istrinya selalu mendukung apapun
keputusannya dan Jokowi tetap meminta pertimbangan pada istrinya sehingga
keputusannya bisa diterima semua pihak. Masalah Negara yang ruwet tidak akan
diceritakan pada istrinya. Apabila istri mulai ikut campur masalah Negara maka
akan timbul kekacauan. Karena istri akan minta macam-macam. Namun Jokowi mampu
mengendalikan jagad alitnya sehingga dia pun mampu mengendalikan jagad besarnya
yakni rakyat. Beruntung Jokowi mempunyai istri yang bijaksana, Eriana dapat
membedakan urusan rumah tangga dan Negara sehingga Eriana membatasi diri untuk
tidak ikut campur masalah Negara. Rakyat senang kalau melihat kedua pasangan
tersebut selalu rukun karena dapat dijadikan contoh oleh rakyatnya. Apabila dalam
rumah tangga ada energi yang seimbang akan berdampak pada lingkungannya dan
energi tersebut akan terus membesar mempengaruhi lingkup yang lebih besar yakni
masyarakat/Negara.
Capres Prabowo harus menyadari kekalahannya di pilihan presiden tahun
2014. Pada waktu itu dia tidak memiliki istri sebagai jagad alit. Seharusnya ia
mempunyai rencana untuk menikah kembali untuk menyeimbangkan perjalanan
hidupnya untuk mencapai kejayaan. Untuk mencapai kejayaan di Nusantara, ia
harus memiliki istri. Prabowo sudah memiliki rumah, kendaraan, peliharaan,
pusaka tapi tidak memiliki istri. Padahal kalau mau ia bisa memiliki istri baru
kalau bisa calon istri yang berdarah biru untuk menopang karir politiknya.
Namun hal itu tidak dilakukannya pada tahun 2014 hingga sekarang. Dan peluang
itu tidak diambil olehnya sehingga kekuatannya menjadi tidak seimbang/tidak
sempurna. Doa istri untuk suami selalu dikabulkan oleh Allah. Raja-raja di
Nusantara selalu memiliki seorang permaisuri sebagai keseimbangan dalam
kehidupan.
Di tahun 2019 dengan nomor urut 02, Prabowo mencalonkan lagi untuk
menjadi calon presiden periode 2019-2024. Namun tetap saja kelemahan Prabowo di
genggaman Istri sehingga timbul ketimpangan. Akan banyak kendala yang timbul
dalam kampanyenya. Rakyat membutuhkan keharmonisan, dalam lingkup kecil yakni
keluarga dalam lingkup besar yakni masyarakat. Bagaimana bisa mengolah Negara
yang masalahnya komplek sedangkan ia mengolah rumah tangganya saja tidak bisa. Energi
positif Alam akan selalu berbalik arah sehingga Prabowo tidak dapat menangkap energi
tersebut. Hal ini tidak dapat disepelehkan karena alam selalu butuh
keseimbangan. Dalam budaya kuno Pria dan wanita dilambangkan lingga dan yoni
yang berarti kesuburan atau kemakmuran. Kedua manusia tersebut saling melengkapi
karena tidak ada manusia yang sempurna.
Salam budaya….