TERNYATA
RADIO MASIH SAKTI SEPERTI DULU
Sebagai
media yang sudah kenyang makan asam garam dalam dunia penyiaran tentu media
radio tidak bisa disepelehkan begitu saja. Radio ibarat seperti wanita yang
seusia baya namun auranya masih punya pesona dan menggoda untuk didekati. Pada
jaman perjuangan Belanda dan Jepang, mendirikan radio dilarang keras apalagi
untuk menyiarkan berita. Para penyiar jaman itu untuk menyiarkan berita harus
hati-hati kalau tertangkap bisa dipenjara atau ditembak mati. Ingat peristiwa
10 Nopember 1946 di kota pahlawan Surabaya, Bung Tomo lewat radio dengan
membakar semangat arek-arek Suroboyo untuk merdeka atau mati. Begitulah peran
radio yang begitu hebat. Orang berani mati hanya karena mendengarkan radio.
Menurut
survey Nielsen sekitar 30-37 persen penikmat radio. Radio sekarang sudah
beradaptasi yang dulunya disiarkan menggunakan stasiun pemancar yang jaraknya
kurang lebih 80 km namun sekarang radio juga mengikuti teknologi dengan streaming
sehingga seluruh dunia bisa mendengarkan asal ada jaringan internet/digital.
Media
radio juga masuk ke media lain seperti facebook, twitter, instragam, youtube
dan wa guna untuk menarik penggemar baru. Masing-masing media radio mempunyai strategi
dan segmen pendengar sendiri dan juga mempunyai aplikasi yang dapat diunduh di
android. Radio tidak dapat dipisahkan oleh masyarakat karena radio bisa
beradaftasi pada setiap zaman. Mendengarkan radio ada kenikmatan tersendiri
karena betul-betul santai, mata terpejam telinga yang mendengarkan dengan
seksama dan dinikmati di hati. Dan informasi di perjalanan biasanya didapatkan
melalui radio dan diselingi lagu-lagu yang lagi hit.
Bagi
musisi indie kelebihan radio harus
dimanfaatkan semaksimal mungkin. Ada kurang lebih 300 radio di seluruh
Indonesia. Bisa dibayangkan kalau seleuruh radio itu memutar lagu kalian atau
paling tidak 10 persen saja, tentu lagu kalian dikenal masyarakat. Kemudian
mereka yang penasaran ingin tahu wajah grup band atau penyanyi dengan mencari
di youtube karena di tv tidak ada.
Bisa
digambarkan seperti ini, ada istilah empat sehat lima sempurna termasuk makanan
pokok, lauk pauk, sayur mayor, buah-buah ditambah susu sebagai penyempurna
kesehatan. Demikian juga dalam promo musik ada empat media utama (youtube), (televisi),
(instagram, facebook, twitter), (spotify, soundcloud dll) ditambah radio
sebagai penyempurna media promosi. Apabila kelima hal tersebut dilakukan tentu hasilnya
luar biasa bagi musisi indie. Mulai sekarang kalau tidak ada anggaran untuk
promosi berbayar maka buatlah komunitas dengan struktur organisasi yang jelas
ada anggarannya, ada ketua, wakil ketua, humas, bendahara dan anggota.
Komunitas itu punya program yang jelas dan fleksibel. Dengan adanya organisasi
tentu bisa membuat radio streaming sendiri untuk disebarkan di area tertentu. Bekerja
secara organisasi lebih baik dari pada bekerja sendiri (tim yang solid).
Jauhkan perbedaan genre karena berdebat masalah kesukaan genre musik tidak akan
habisnya dan buang-buang energy percuma. Bangun energy positif sebanyak-banyaknya
dan akan menular bagai virus.
Sebagus-bagus
karya kalian tanpa promosi tentu tidak akan dikenal, langkah berikutnya dengan
pendekatan personal atau pertemanan. Coba deh menyambung silaturahmi dengan
personel radio dan musik direkturnya. Lama-lama kalau sudah kenal pasti mereka
membantu memutar lagu kita di radio mereka. Selamat berkarya dan promosi yang
benar.
#Jaya
Radio Indonesia