PAMERAN KERIS, PRABANGKARA TAMAN
BUDAYA CAK DURASIM, 1-3 Desember 2020
Keris merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan oleh bengsa Indonesia. Keris sudah diakui oleh UNESCO sebagai hasil budaya asli bangsa Indonesia. Sebagai generasi muda seharusnya mulai belajar atau mengetahui bahwa keris merupakan hasil karya mpu atau pandai besi di zaman dahulu. Untuk membuat sebilah keris membutuhkan proses yang panjang dari pemilihan bahan, menyiapkan ubo rambe atau sajen untuk para leluhur, mpunya tirakat terlebih dahulu dan proses penempaan besi yang berulang-ulang sampai ribuan kali.
Jatim Art Forum bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Timur mengadakan pameran keris di gedung Prabangkara Taman Budaya Cak Durasim Surabaya, acara berlangsung tanggal 1-3 Desember 2020. Banyak pemerhati keris yang datang untuk melihat pameran ada yang tertarik kemudian member mahar keris tersebut. Keris-keris yang dipamerkan bermacam-macam ada keris kamardikan dan keris jaman kerajaan dahulu seperti zaman Mataram, Singosari, Mojopahit, Kediri dll.
Pada kesempatan ini Ki Joko Sapujagad (pawang hujan Jabotabek), Ki Sapujagad Tirtamaya (pawang hujan Surabaya) dan Mahendradata Sapujagad (pawang hujan Madura) hadir untuk melihat pameran keris di Cak Durasim Surabaya. Ki Joko mengatakan,”Bahwa keris-keris yang dipamerkan bagus dan layak dikoleksi oleh para kolektor keris atau seseorang yang baru belajar tentang keris.” Dan Ki Sapujagad Tirtamaya juga memberi komentar,”Ayo sebagai generasi muda harus belajar tentang keris, jangan dilihat dari sisi mistik namun lihatlah dari sisi seninya.” Keunikan keris selalu berbeda dari satu dengan yang lain dan tidak mungkin sama karena proses pembuatan, bahan keris dan mpu yang membuatnya.
PAWANG HUJAN
SURABAYA
KI SAPUJAGAD
TIRTAMAYA
WA 082330152646